SuaraJogja.id - Seorang pelaku kejahatan jalanan atau klitih yang menyebabkan satu korban mengalami luka tebasan di Jalan Veteran, Umbulharjo, Kota Yogyakarta berinisial RAS (18) mengaku hanya ingin mengikuti teman-temannya. Pelaku merupakan residivis yang terlibat dua kali kasus kejahatan jalanan pada Januari 2021 dan juga tahun 2022 di bulan ini.
Dalam konferensi pers di Mapolsek Umbulharjo, Senin (24/1/2022), RAS yang mengenakan kaus hitam bertulis Vascal, hanya tertunduk saat konferensi pers berlangsung. Dirinya memang secara sadar melakukan pembacokan ke seorang korban bernama Tegar Leonando Prasetyo (21).
"Saya hanya ikut-ikutan teman, memang dengan sadar waktu itu melakukannya (pembacokan)," kata RAS ditanyai wartawan, Senin (24/1/2022).
Ia mengaku rekannya yang tergabung dalam geng memiliki musuh. Sehingga ia bersama rekan-rekannya mencari musuh tersebut pada Rabu (12/1/2022) malam.
"Iya punya (musuh), tapi tidak ketemu, saya hanya ikut-ikutan waktu itu," kata dia.
RAS sudah dua kali diketahui melakukan aksi kejahatan jalanan itu bersama rombongannya. Ia merasa menyesal namun setelah ditanyai mengapa tak jera hingga melakukan dua kali penganiayaan RAS tak banyak menjawab.
"Menyesal memang, tapi saya waktu itu hanya ikut-ikutan teman, dan melakukan itu (pembacokan)," ungkap laki-laki asal Gunungkidul tersebut.
Kapolsek Umbulharjo Kompol Achmad Setyo Budiantoro menjelaskan, ada pengaruh dari rekan lamanya setelah pria 18 tahun ini dibebaskan secara bersyarat dalam kasus serupa di Jalan Gambiran pada 2021 lalu.
"Ya memang ada pengaruh dari rekan-rekannya. Ini yang sebenarnya kami sangat sayangkan," ujar Setyo.
Baca Juga: Hanya Berawal dari Saling Tatap, Pelajar Bantul Aniaya Pengguna Jalan Tak Dikenal di Mlati
Ia berharap kasus ini menjadi perhatian para orang tua terhadap anak-anaknya. Mengingat setiap orang apalagi remaja bisa menjadi korban bahkan pelaku penganiayaan jalanan itu ketika keluar pada dini hari.
"Orang tua jangan memberikan akses untuk mengendarai motor bagi anak-anak yang belum sepatutnya mengendarai motor. Kedua anak-anak ini harus dicek keberadaannya ketika di atas pukul 22.00 WIB, bantu kami dalam memerangi klitih ini," katanya.
Dalam aksi tersebut, RAS ditemani sembilan rekannya. Sebanyak dua orang yakni RAP dan SA ditetapkan menjadi tersangka. Dua orang menjadi saksi karena sebagai jongki. Lima lainnya masih dalam pengejaran polisi.
"Ada salah seorang pelaku berinisial M yang menyimpan senjata tajam di rumahnya. Saat ini menjadi DPO bersama empat orang lain," kata Setyo.
Berita Terkait
-
Hanya Berawal dari Saling Tatap, Pelajar Bantul Aniaya Pengguna Jalan Tak Dikenal di Mlati
-
3 Pelaku Klitih yang Bacok Pemotor Adalah Residivis di Jalan Gambiran
-
Pemotor di Jogja Dibacok Saat Berangkat Olahraga, 3 Tersangka Klitih Diringkus Polisi
-
Minimalisir Kejahatan Jalanan, Badan Kesbangpol Gandeng 5 Ormas di Sleman Jaga Keamanan Wilayah
-
Antisipasi Kejahatan Jalanan, Begini Langkah Tegas dari Polsek Mlati
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026
-
MJO Aktif, Yogyakarta Diprediksi Diguyur Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG
-
Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya
-
PTS Akhirnya Bernapas Lega! Pemerintah Batasi Kuota PTN, Yogyakarta Jadi Sorotan
-
Kisah Diva Aurel, Mahasiswi ISI Yogyakarta yang Goyang Istana Merdeka