Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 27 Januari 2022 | 21:01 WIB
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)

SuaraJogja.id - Pemkot Yogyakarta menggalakkan upaya skrining dan tracing kepada siswa-siswinya setelah ditemukan beberapa siswa terkonfirmasi Covid-19. Meski tak menyebutkan berasa dari kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, skrining dilakukan untuk memastikan tidak ada sebaran di dalam sekolah.

"Kalau skrining sudah kami tingkatkan. Sebanyak 10 persen dari SD, SMP kami ambil sampelnya. Itu terus kami lakukan hingga kemarin itu ditemui kasusnya," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani ditemui wartawan di XT Square, Kota Jogja, Kamis (27/1/2022).

Emma menerangkan bahwa hasil skrining yang dilakukan baru menemukan dua siswa positif Covid-19. Itu pun di jenjang SMA dimana menjadi kewenangan Pemda DIY.

"Tentu yang SMP atau SD terus kami lakukan. Ada sekitar 2 ribuan lebih yang diambil sampelnya. Sejauh ini belum ada yang positif dari laporan yang kami terima," katanya.

Baca Juga: Kasus COVID-19 di SMAN 8 Yogyakarta Bertambah, Sekolah Batasi PTM

Mengingat skrining terus dilakukan, Emma menyebut bahwa sempat terjadi banyak siswa positif Covid-19 di jenjang salah satu SMP. Pihaknya kembali mengulang skrining.

"Itu hanya memastikan saja apakah ada alat yang salah atau tidak. Hasilnya belum keluar saat ini masih diproses," kata dia.

Menurut Emma, kondisi siswa yang terpapar Covid-19 tidak bergejala. Selain itu, penularan terjadi di lingkup keluarga anak.

"Jadi tracing yang kami lakukan terhadap anak yang positif itu karena dia tertular dari orang tuanya atau saudaranya yang baru dari luar kota. Ketika ke sekolah kondisi sakit dan diperiksa ternyata positif, " kata dia.

Untuk aktivitas sekolah yang diketahui siswanya terkonfirmasi Covid-19 Dinkes menyarankan untuk menutup kelas sementara. Lima hari pasca penemuan kasus itu, kelas diperbolehkan buka.

Baca Juga: Dapat Gusuran Pembebasan Lahan Tol Yogyakarta-Solo, Sumanto: Uangnya Sudah Habis

"Biasanya lima hari boleh dibuka kembali. Namun selama lima hari harus ada petugas kebersihan juga untuk mensterilkan ruangan," katanya.

Load More