SuaraJogja.id - Antraks telah menyebar di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Belasan ternak di dua Kapanewon masing-masing Ponjong dan Gedangsari mati karena terpapar antraks. Puluhan warga dari dua kapanewon mengalami gejala yang diindikasikan tertular penyakit ini.
Kini, pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah menetapkan zona merah penyebaran antraks. Dua Kalurahan di Gunungkidul masing-masing Kalurahan Hargomulyo Kapanewon Gedangsari dan Kalurahan Gombang Kapanewon Ponjong berstatus zona merah penularan antraks.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, drh Retno Widyastuti menyampaikan, pihaknya memang berusaha keras agar antraks tidak menyebar. Salah satu upayanya adalah melarang hewan ternak dari daerah endemik untuk keluar.
"setelah ditetapkan sebagai zona merah, ternak dari dua wilayah tersebut dilarang dijual keluar,"ujar Retno, Kamis (3/2/2022).
Dalam rangka tindakan isolasi ternak di zona merah itu pihaknya melibatkan dukungan dukuh, kalurahan hingga kapanewon. Upaya tersebut diharapkan dapat menyadarkan peternak untuk bersabar dan bersedia tidak menjual ternak keluar wilayah sementara waktu.
Menurut Retno, perpindahan ternak sangat berisiko menularkan Antraks ke wilayah lain. Ia tidak ingin peristiwa antraks dua tahun lalu terulang kembali di wilayah Gunungkidul. Sehingga tindakan preventif lebih banyak dilakukan.
"Kita batasi perputaran hewan ternak terutama dari daerah antraks ditemukan,"ujar Retno.
Sementara ini pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan belum berencana melakukan operasi lalu lintas ternak yang akan dijual keluar. Jika nanti dilakukan, seperti tahun 2020 lalu, akan melibatkan petugas dari lembaga lain, seperti Satpol PP dan Dinas Perhubungan.
Namun dalam waktu dekat pihaknya akan memberikan antibiotik terhadap ternak dari dua kalurahan tersebut. Setidaknya ada 50 petugas yang dikerahkan hari ini. Jumlah petugas tersebut sebenarnya masih sangat kurang mengingat jumlah ternak cukup banyak dan medan yang dilalui cukup berat.
Baca Juga: Belasan Sapi dan Kambing Mati Karena Antraks, 23 Orang Warga Gunungkidul Diduga Ikut Terpapar
"Tenaga kami memang sangat minim jumlahnya,"ujar dia.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Kasus Antraks Mencuat, Harga Sapi di Gunungkidul Anjlok dan Sulit Laku
-
Belasan Sapi dan Kambing Mati Karena Antraks, 23 Orang Warga Gunungkidul Diduga Ikut Terpapar
-
Kasus Dugaan Antraks di Gunungkidul, Dinkes Awasi Ketat 30 Warga Gedangsari
-
Sempat Hilang Sejak Sebelum Pandemi Covid-19, Antraks Diduga Jangkiti 7 Warga Gedangsari Gunungkidul
Tag
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Bantah Imbas Pilkada, Bupati Sleman Rombak Ratusan Pejabat: Saya Butuh Orang Kompeten
-
Komitmen DIY Genjot Industri Cetak, Jogja Printing Expo 2025 Digelar Ciptakan Persaingan Sehat
-
Hujan Badai Hantam Sleman, Pohon Tumbang Timpa Rumah dan Sekolah, Ini Lokasinya
-
Sri Sultan HB II Layak Jadi Pahlawan Nasional, Akademisi Jogja Ini Ungkap Alasannya
-
Punya 517 Posyandu di Jogja yang Sudah Layani Bayi serta Lansia, Target ILP Capai 83 Persen