Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Sabtu, 05 Februari 2022 | 13:22 WIB
Suasana Asrama Haji Yogyakarta yang digunakan untuk lokasi karantina mandiri yang disediakan Pemkab Sleman, Selasa (19/5/2020). [Suarajogja.id / Ilham Baktora]

SuaraJogja.id - Sejumlah kasus Covid-19 terdeteksi di sekolah, selama masa diberlakukannya pembelajaran tatap muka (PTM) di wilayah Kabupaten Sleman.

Sedikitnya tujuh sekolah, baik negeri maupun swasta, jenjang SD maupun SMP mencatatkan sivitas dengan kasus Covid-19 positif.

Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana mengatakan, kasus yang sudah teridentifikasi itu misalnya di Kapanewon Mlati.

Kasus ini terjadi di sebuah sekolah swasta berasrama, diawali dengan satu anak terkonfirmasi positif Covid-19. Diketahui siswa tersebut merupakan warga luar daerah, berangkat pulang dengan melaju.

Baca Juga: Tak Setop Sementara PTM di Tengah Kenaikan Kasus COVID-19, Pemkab Bandung Barat Pilih Lakukan Ini

Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Sleman, pihaknya melakukan tracing terhadap sekitar 90 orang siswa.

"Akhirnya ditemukan kasus 74 siswa dan pengajar terpapar Covid-19. Mereka sudah masuk isolasi di Asrama Haji," ungkapnya, Jumat (4/2/2022) petang.

Masih di Kapanewon Mlati, didapati empat siswa terpapar dan terkonfirmasi positif Covid-19, di sebuah SD negeri.

"Hari ini tadi sudah ditracing semua siswa kelas IV oleh Puskesmas Mlati II," ucapnya.

Satu lagi SD swasta di kapanewon Mlati, menjadi lokasi terjadinya penularan kasus Covid-19. Berawal dari adanya satu orang siswa terpapar. Usai dilakukan tracing, ditemukan tujuh orang siswa positif dan satu orang guru positif Covid-19.

Baca Juga: Klaster PTM Semakin Meluas, 18 Sekolah di DIY Terpapar Covid-19

"Pasien sudah isolasi mandiri di rumah, sudah berjalan sekitar empat hari. Semua kondisinya baik-baik saja," terang Ery.

Beralih wilayah, di Kapanewon Ngaglik, sebuah SMP negeri di wilayah itu menjadi lokasi ditemukannya kasus positif Covid-19 pada 31 Januari 2022. Diawali dengan adanya satu orang guru dari perjalanan luar kota.

"Ternyata setelah periksa dia terpapar Covid. Kemudian dilaksanakan tracing kepada guru dan siswa," tutur Ery.

Setelah hasilnya keluar, didapati ada tiga orang guru positif. Ketiga orang guru ini diketahui sudah mengajar di kelas lain. Sehingga dilaksanakan tracing kepada sebanyak 200-an siswa.

"Hasilnya keluar pagi tadi, ada empat siswa positif," tambahnya.

Di wilayah ini, sebuah SD swasta yang lainnya mencatatkan satu kasus Covid-19 pada satu orang siswa. Kasus pertama dijumpai pada 29 Januari 2022.

Load More