Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Sabtu, 05 Februari 2022 | 13:22 WIB
Suasana Asrama Haji Yogyakarta yang digunakan untuk lokasi karantina mandiri yang disediakan Pemkab Sleman, Selasa (19/5/2020). [Suarajogja.id / Ilham Baktora]

Setelah dilanjutkan pada penelusuran atau tracing kepada 49 siswa dan 10 orang guru, didapati delapan siswa positif dan satu guru positif.

"Juga sudah isolasi mandiri, sudah berlangsung beberapa hari. Kondisinya semua baik-baik," imbuh Ery.

Sementara itu di Kapanewon Depok, tepatnya di SMP N 2 Depok ada satu orang karyawan tendik yang terpapar Covid-19, kasus didapati pada 31 Januari 2022.

Setelah itu dilaksanakan tracing, baik bagi guru maupun siswa yang kontak erat

Dari tracing terhadap 29 kontak erat, ditemukan tiga orang, yakni guru, karyawan, termasuk kepala sekolah terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: Tak Setop Sementara PTM di Tengah Kenaikan Kasus COVID-19, Pemkab Bandung Barat Pilih Lakukan Ini

"Siswanya tidak ada. Semua sekolah yang memiliki kasus Covid-19 menjalankan pembelajaran jarak jauh sampai dua pekan ke depan," tandas Ery.

Kepala SMP N 2 Depok Supriyana mengungkap, tenaga tata usaha di SMP N 2 Depok diketahui terkonfirmasi positif Covid-19 pada Sabtu (29/1/2022).

Kemudian, pada Senin (31/1/2022) dilakukan tracing menggunakan tes swab PCR kepada 29 orang, oleh puskesmas wilayah setempat.

"BDR diberlakukan sampai 15 Februari 2022," kata dia.

Ada satu lagi SMP negeri di Kapanewon Depok yang menjadi lokasi penularan Covid-19.

Baca Juga: Klaster PTM Semakin Meluas, 18 Sekolah di DIY Terpapar Covid-19

Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Sleman Dwiwarni Yuliastuti menyatakan, tracing atau penelusuran di sekolah yang bersangkutan tersebut tetap dilakukan. Hanya memang, sekolah belum dapat melaporkan jumlah siswa dan guru yang ditracing.

"Tracing dilakukan bagi siswa dan guru. Jumlah berapanya masih kami identifikasi," kata dia.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More