Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 08 Februari 2022 | 10:56 WIB
Danarto, korban kecelakaan bus di Jalan Dlingo-Imogiri yang selamat, menceritakan kronologinya di salah satu ruang di RS PKU Muhammdiyah Bantul, Senin (7/2/2022). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

Sopir kerap kesulitan mengganti persneling yang menyebabkan dirinya ragu. Namun begitu ia hanya melayangkan doa agar perjalanan itu selamat.

Tidak hanya itu, saat turunan di Jalur Dlingo-Imogiri, sopir sudah terlihat panik karena hanya memainkan perseneling saja. Rem yang harusnya dapat memperlambat bus malah tidak berfungsi.

"Jadi saat macet di Puncak Becici itu sopir menyebut kalau filternya kosong, ya bermasalah. Tapi mereka bilang pekan kemarin dari Jogja kondisinya tidak apa-apa. Semakin tidak enak saya waktu itu," kata dia.

Salah seorang perawat mengarahkan pasien yang menjadi korban kecelakaan bus di Jalan Dlingo-Imogiri di RS PKU Muhammdiyah Bantul, Senin (7/2/2022). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

"Lalu hal yang mengerikan itu benar terjadi. Saat di turunan itu sudah tidak beres, saya tanya "pir (sopir) ini bisa enggak?". Sopir malah tidak menjawab, saya ikut panik, mungkin rem blong. Tapi dia tidak bicara apa-apa," ujarnya.

Baca Juga: Bus Dilarang Lewat Jalan Dlingo-Imogiri Buntut Kecelakaan, Faisal Harris Ngaku Difitnah

Dalam kondisi itu, dia melihat sopir ingin mencari tempat untuk berhenti dengan cara menabrak. Pertama yang dia lihat, sopir akan menabrak sebuah truk pasir atau membanting ke kiri jalan yang resikonya jatuh dari tebing tinggi.

Pada akhirnya sopir membanting stir ke kanan dan menabrak pembatas jalan dan beton di sekitar jalan raya di sekitar Bukit Bego, Imogiri, Bantul.

Danarto yang sejak awal sudah memiliki firasat buruk hanya bisa menahan. Hal itu agar keluarga tidak ikut panik, dan hanya menyerahkan kepada Tuhan jika memang Minggu siang itu adalah hari terakhirnya hidup di dunia.

"Saya tidak ingin keluarga ikut panik. Saat turunan itu saja saya hanya memegang besi di sekitar bus. Berharap itu bukan hari terakhir saya," kenang kepasrahannya saat insiden terjadi.

Ia menceritakan rombongannya sedang melakukan liburan bersama dengan karyawan salah satu konveksi di Sukoharjo, Jawa Tengah. Terdapat dua bus. Satu bus berisi para karyawan, sementara satu bus yang ditumpangi Danarto adalah trah keluarga dari pemilik konveksi itu.

Baca Juga: Buntut Kecelakaan Bus Tewaskan 13 Orang di Bantul, Polisi Larang Bus Lewat Jalan Dlingo-Imogiri Akhir Pekan Ini

Danarto mengaku belum mengetahui jika insiden itu menyebabkan 13 orang meninggal. Pasalnya saat insiden itu buru-buru mencari dua anak, istri dan mertuanya dahulu.

Load More