Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Rabu, 09 Februari 2022 | 09:42 WIB
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X didampingi Forkominda menyampaikan kebijakan Nataru di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (09/12/2021). [Kontributor / Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Beredar kabar bahwa Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono alias Sri Sultan HB X menganggap Covid-19 sekadar sebagai sandiwara.

Kabar itu tersebar lewat pesan berantai di WhatsApp yang mencatut nama Sri Sultan HB X. Dalam pesan itu disebutkan bahwa ia meminta supaya "sandiwara Covid-19" dihentikan.

Selain itu, Sri Sultan HB X seakan menyebarluaskan kabar burung bahwa "China telah memborbardir NKrI dengan serang asimetris dengan menggunakan oknum-oknum pengkhianat di NKRI."

Ada pula empat poin pernyataan soal pinjaman utang, izin warga China masuk bandara Indonesia, rekayasa Covid-19, hingga vaksin yang disebut senjata Yahudi dan China.

Baca Juga: Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Angka 4,8-5,8 Persen, Sri Sultan Minta Sinergi Semua Pihak Menuju Quality Tourism

Menutup pesan berantai itu, si pengirim menuliskan, "Sudah saatnya anggota DPr RI, TNI, Polri, dan seluruh elemen bersikap. Jangan tidur nyenyak. NKRI sedang dirampok dan dibombardir melalui perang asimetris."

Penjelasan

Kabar soal pesan berantai yang mencatut nama Sri Sultan HB X tersebut rupanya sudah sampai ke pihak Pemda DIY. Akun Instagram @humasjogja pun membagikan tangkapan layar pesan WhatsApp itu pada Selasa (8/2/2022).

Menurut keterangan Pemda DIY, pesan ini sudah pernah disebarkan sebelumnya dan kini kembali menjadi topik perbincangan hangat di tengah meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron.

"Beredar kembali berita pernyataan Sri Sultan Hamengku Buwono X mengenai Covid-19. Berita ini muncul kembali seiring dengan meningkatnya kasus Omicron," tulis @humasjogja.

Baca Juga: Chemtrail Asap Putih di Langit Sebabkan Keracunan, Batuk, Flu, Hingga Omicron, Mitos atau Fakta?

Sebelumnya, dengan isi pesan WA yang sama, @humasjogja ternyata juga pernah membagikan klarifikasi untuk kabar yang telah beredar luas tersebut pada Juli 2021.

Lantas, masyarakat diminta untuk tetap tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi pandemi Covid-19, yang kini kasusnya tengah melonjak sejak muncul varian Omicron.

"Kami sudah memposting sebelumnya, tertanggal 4 Juli 2021 bahwa berita itu tidak benar nggih Lur. Kita tetap harus waspada dan berhati-hati menghadapi Covid-19. Hingga pandemi ini berakhir dan menjadi endemi," tutupnya.

Selain itu, Mafindo, melalui akun Instagram @turnbackhoaxid, Selasa, menyatakan pesan WA yang menuding Sri Sultan HB X tersebut sebagai hoaks.

"Hoaks yang menyangkut nama Sri Sultan HB X ini sudah beredar sejak Juli 2021. Dalam narasi tersebut disebutkan bahwa Sultan HB X mengganggap Covid 19 adalah sandiwara China dengan menyebutkan beberapa poin pendukung," ungkapnya.

"Pemerintah DIY melalui akun Instagram Humasjogja telah mengunggah bahwa klaim tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Akun tersebut juga menghimbau kepada masyarakat untuk menahan diri tidak membuat berita palsu ataupun mempercayai berita tanpa melakukan konfirmasi dari sumber terpercaya," tambah @turnbackhoaxid.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan yang diberikan Pemda DIY dan disampaikan kembali oleh Mafindo, kabar bahwa Sri Sultan HB X menganggap Covid-19 sebagai sandiwara merupakan hoaks.

Narasi tersebut masuk dalam kategori konten palsu, yakni koten baru yang 100 persen salah dan didesain untuk menipu serta merugikan.

Load More