SuaraJogja.id - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo mencatat ada enam balita yang terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayahnya. Jumlah tersebut masuk dalam tambahan kasus harian Covid-19 yang terjadi dalam tiga hari terakhir.
"Ada 6 usia 1-5 tahun dan kurang dari 1 tahun (yang terpapar Covid-19)," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo, Baning Rahayujati, kepada awak media, Jumat (11/2/2022).
Lebih lanjut Baning menuturkan untuk kasus positif Covid-19 anak yang berusia di bawah satu tahun itu tepatnya baru saja dilahirkan atau masih berusia tiga hari. Bayi tersebut diduga terpapar Covid-19 setelah tertular dari sang ibu, yang melahirkan dalam kondisi positif Covid-19.
"Untuk bayi usia 3 hari ini terkonfirmasi positif diduga tertular dari ibunya yang memang dalam kondisi positif saat melahirkan," ucapnya.
Berdasarkan data yang dimiliki gugus tugas, diketahui bahwa bayi perempuan itu dilaporkan terpapar Covid-19 pada 8 Februari 2022 lalu. Sedangkan untuk domisili ibu bayi itu sendiri berada di Kalurahan Bumirejo, Kapanewon Lendah.
Disampaikan Baning, proses persalinan dari ibu dan bayi tersebut berlangsung lancar. Hingga saat ini keduanya dalam kondisi baik dan tengah melanjutkan isolasi.
"Proses persalinan dilakukan di RSUD Wates dan saat ini kondisinya baik dan sudah dilanjutkan isolasi mandiri di rumah," terangnya.
Diketahui bahwa Kulon Progo mengalami lonjakan penambahan kasus positif harian dalam tiga hari terakhir. Hingga awal Februari ini tercatat ada sebanyak 246 kasus aktif di wilayah Bumi Binangun.
Peningkatan kasus secara signifikan itu sudah dimulai sejak Selasa (8/2/2022) lalu dengan 17 kasus, dilanjutkan Rabu (9/2/2022) dengan 60 kasus dan Kamis (10/2/2022) kemarin ada penambahan 49 kasus.
Baca Juga: Tak Lagi dari Pelaku Perjalanan, Peningkatan Kasus Covid-19 di Jogja Mulai Terjadi di Keluarga
Baning menyatakan bahwa lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 itu didominasi dari kasus kontak erat sebanyak 52 persen. Kemudian diikuti oleh kasus dari suspek atau orang yang bergejala sebanyak 28,5 persen.
Urutan berikutnya yakni sebanyak 7,5 persen itu datang dari para pelaku perjalanan. Sedangkan sisanya berasal dari dampak atau hasil dari screening yang dilakukan.
"Penambahan kasus tersebut juga seiring dengan penambahan kasus lain yang ada di Kabupaten Kota yang ada di DIY. Artinya peningkatan kasus ini tidak hanya Kulon Progo tetapi juga DIY mungkin juga secara nasional," paparnya.
Berita Terkait
-
Tak Lagi dari Pelaku Perjalanan, Peningkatan Kasus Covid-19 di Jogja Mulai Terjadi di Keluarga
-
73 Pasien di DIY Terkonfirmasi Omicron, Aktivitas Kerumunan Warga Bakal Dihentikan
-
Kasus Harian 1.000 Lebih, Pemimpin Hong Kong Minta Maaf Warga Antre Lama untuk Tes Covid-19
-
Naik 3 Kali Lipat dari Pekan Lalu, 61 Persen Kalurahan di Sleman Masuk Zona Merah Covid-19
-
Kasus Meningkat, Pemkot Jogja Ajukan Izin Jadikan Menara Dua Rusunawa Bener Selter Covid-19
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Warisan Leluhur di Tangan Anak Muda: Bagaimana Bantul Bangkitkan Pariwisata Budaya?
-
Bupati Sleman Janji Bonus Atlet Porda 2025 Lebih Besar dari Tahun Lalu
-
Dari Sampah Berubah Berkah: Hotel Tentrem Jogja Sulap Limbah Organik jadi Pupuk Cair
-
Danais DIY Triliunan Sia-Sia? Aliansi Gerakan Nasional Minta UU Keistimewaan Dihapus, Ini Alasannya
-
Diskominfo Sleman Gandeng Polisi Usut Peretasan CCTV Kronggahan Berunsur Provokatif