Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Jum'at, 11 Februari 2022 | 11:21 WIB
Kampus UII (uii.ac.id)

SuaraJogja.id - Dua selter isolasi Covid-19 yang dimiliki oleh dua universitas swasta di Kabupaten Sleman bersiap direaktivasi atau diaktifkan kembali. Dua selter itu yakni milik Universitas Islam Indonesia (UII), Ngemplak dan Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Mlati.

Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Sleman Shavitri Nurmala mengatakan, saat ini penambahan kasus Covid-19 di Kabupaten Sleman cukup tinggi. Bahkan mencapai lebih dari 200 kasus per hari. Hal itu berefek pada mulai banyaknya pasien yang diisolasi di dua isolasi terpadu (isoter) yang dikelola Pemkab Sleman.

"Sampai 9 Februari 2022 pukul 18.00 WIB, di Asrama Haji ada 38 pasien, masih ada sisa tempat tidur sebanyak 98. Sementara di Rusunawa Gemawang ada 42 pasien, masih ada sisa 59 tempat tidur," sebut Evie, Kamis (10/2/2022).

Sebagai upaya menyiapkan lokasi isoter bagi pasien Covid-19, di tengah tingginya penularan kasus, tim operasional gugus tugas kabupaten--dalam hal ini BPBD Sleman--mulai berkoordinasi dengan UII. Seperti diketahu, UII adalah salah satu universitas yang memiliki asrama mahasiswa dan pernah digunakan sebagai selter Covid-19, walaupun dalam kurun waktu tidak lama.

Baca Juga: Naik 3 Kali Lipat dari Pekan Lalu, 61 Persen Kalurahan di Sleman Masuk Zona Merah Covid-19

"Kemudian dengan UNISA. Harapan kami ya jangan sampai digunakan, tapi kalau memang diperlukan, ini sudah ada persiapan-persiapan, di bawah koordinasi Dinas Kesehatan maupun BPBD Sleman untuk mengaktivasi isoter-isoter di wilayah Sleman," kata dia.

Menurut dia, saat ini lebih banyak pasien Covid-19 yang memiliki menjalani isolasi mandiri, di bawah pantauan Puskesmas. Ia menilai Puskesmas selama ini aktif sekali memantau pasien isoman. Demikian juga bila ada hasil tracing positif, mereka langsung bergerak per wilayah masing-masing untuk memantau.

"Orang yang isoman itu sudah punya obat belum, [gejala] [menjadi] berat atau tidak. Begitu berat harus dibawa ke RS atau isoter dan harus dilakukan tracing di lingkungan," ungkapnya.

Evie menerangkan, lewat koordinasi bersama pemerintah pusat, pihaknya diminta waspada. Artinya dari sisi pemerintah, untuk menyiapkan isolasi terpusat. Karena ditengarai, daya penyebaran Omicron tiga kali lipat daripada Delta.

"Sehingga perlu disiapkan isoter, baik di kapanewon untuk aktivasi lagi. Sementara ini masih terkendali," lanjut Evie.

Baca Juga: Kasus Meningkat, Pemkot Jogja Ajukan Izin Jadikan Menara Dua Rusunawa Bener Selter Covid-19

Satgas Kabupaten, Kapanewon, Kalurahan sejauh ini sudah melakukan sosialisasi dan menyampaikan imbauan kepada masyarakat. Utamanya agar tidak melepas masker terutama saat keluar rumah, di tempat umum.

"Jjangan lengah, tetap patuh protokol kesehatan. Ini kunci utamanya. Kemudian, untuk pencegahan kami sudah sosialisasi bekerja sama dengan seluruh anggota Satgas terutama bidang Komunikasi Publik, untuk menyampaikan kepada masyarakat," imbuhnya.

Selain itu, bagi masyarakat Sleman yang memiliki usaha, diminta untuk mencermati dan menerapkan Instruksi Bupati terbaru PPKM Level III di Sleman. Harapannya, seluruh pihak saling bahu-membahu, bekerja sama.

"Sekali lagi, kami tidak bisa melakukan sendiri, harus kerja sama dengan berbagai pihak, berupaya agar Omicron ini tidak menyebar secara masif di Kabupaten Sleman," tuturnya.

Ketua Satgas Covid-19 Unisa Yogyakarta Fitria Siswi Utami membenarkan adanya rencana reaktivasi selter di Unisa Yogyakarta. Malam nanti, semua persiapan akan memasuki tahap finalisasi.

"Kalau sekarang saya belum bisa memberikan lebih banyak informasi," ungkapnya.

Namun Fitria menambahkan, sedianya gedung yang akan digunakan menjadi isoter Covid-19 adalah gedung yang sama, yakni rusunawa, seperti beberapa waktu lalu. Memiliki kapasitas 78 tempat tidur.

Kepala Bidang Humas UII Ratna Permata Sari juga membenarkan hal yang sama. Ia menyebut, reaktivasi rusunawa UII sebagai selter Covid-19 saat ini masih dalam tahap persiapan.

Jumlah tempat tidur yang akan dialokasikan sebagai fasilitas isoter masih sama, 69 tempat tidur.

"Saat ini sedang dalam proses koordinasi dengan beberapa pihak terkait. Akan kami infokan kembali jika sudah resmi difungsikan kembali," tandasnya.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More