SuaraJogja.id - Kepolisian Sektor (Polsek) Pleret bersama kejaksaan, BB Veteriner Wates, tersangka dan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) melaksanakan pemusnahan barang bukti kasus ayam tiren (bangkai) di halaman Polsek Pleret Bantul, Kamis (10/2/2022).
Kapolsek Pleret AKP Tukirin mengatakan, pemusnahan barang bukti dengan cara dikubur ke dalam tanah setelah mendapat persetujuan pemusnahan barang bukti oleh tersangka.
"Supaya mudah terurai makanya dikubur di dalam tanah," terangnya.
Adapun barang sitaan tersebut berupa empat ekor bangkai ayam, 18 plastik isi per plastik 15 butir bakso ukuran kecil, sembilan kantong plastik isi per plastik lima butir bakso ukuran tanggung, tiga kantong plastik isi per plastik 12 butir bakso ukuran besar.
Lalu dua kantong plastik isi per plastik lima butir bakso ukuran besar, dua kantong plastik isi per plastik 10 butir bakso ukuran besar, satu kantong plastik isi tulang ayam 15 kilogram (kg), satu kantong plastik isi tulang ayam 16 kg. Sehingga ada sembilan item yang dimusnahkan.
"Dan 134 kg adonan bakso. Jadi totalnya ada sembilan item yang kami musnahkan," ujarnya.
Ia menandaskan bahwa barang bukti tersebut merupakan tindak pidana pasal 204 ayat (1) KUHP atau pasal 62 ayat (1) UU RI Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dan pasal 90 ayat (1) dan (2) huruf d UU No 18 tahun 2012 perubahan atas UU RI Nomor 7 tahun 1996 tentang pangan.
Sebelumnya diberitakan, Polres Bantul membongkar praktik tersebut dengan menangkap sepasang suami istri berinisial MSH (51) dan AHR (50), warga Pedukuhan Ponggok 2, Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul pada Januari 2022. MHS mengaku terpaksa melakukan hal tersebut karena alasan ekonomi. Saat itu harga daging ayam terus mengalami kenaikan.
Namun di sisi lain ia tak bisa menaikkan harga jual baksonya. Ia khawatir baksonya tidak laku di jual di pasar.
Baca Juga: DKPP Bantul Gelar Sidak Daging di Pasar Bantul, Begini Hasilnya
Sedangkan menurut pengakuan AHR, ia senang digrebek polisi dan menghentikan usahanya yang telah berjalan sejak tahun 2015 lalu. Pasalnya, dia memiliki alasan untuk menghentikan pasokan bakso ayam tiren tersebut ke kedua tetangganya.
Selama ini memang ada dua tetangganya yang membantunya mendistribusikan ke pedagang-pedagang lainnya.
Berita Terkait
-
DKPP Bantul Gelar Sidak Daging di Pasar Bantul, Begini Hasilnya
-
Dalami Kasus Bakso Ayam Tiren di Bantul, Polisi Buru Pemasoknya
-
Rumah Produksi Bakso Ayam Tiren Digerebek, DKPP Bantul Bakal Perketat Pengawasan Daging Konsumsi
-
Untung Bersih Rp500 Ribu per Hari, Produsen Bakso Ayam Tiren Ngaku Senang Digerebek
-
Ibu Menang Gugatan Usai Anak Ubah Status Tanah Keluarga, Mikhayla Bakrie Menangis Histeris
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Warisan Leluhur di Tangan Anak Muda: Bagaimana Bantul Bangkitkan Pariwisata Budaya?
-
Bupati Sleman Janji Bonus Atlet Porda 2025 Lebih Besar dari Tahun Lalu
-
Dari Sampah Berubah Berkah: Hotel Tentrem Jogja Sulap Limbah Organik jadi Pupuk Cair
-
Danais DIY Triliunan Sia-Sia? Aliansi Gerakan Nasional Minta UU Keistimewaan Dihapus, Ini Alasannya
-
Diskominfo Sleman Gandeng Polisi Usut Peretasan CCTV Kronggahan Berunsur Provokatif