SuaraJogja.id - Sebagai langkah dalam perlindungan konsumen, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul melaksanakan pengawasan pangan segar asal hewan di los daging sapi, daging ayam, dan tempat penggilingan daging di Pasar Bantul. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (2/2/2022) pagi.
Petugas melakukan pemeriksaan secara fisik dilihat dari warna dan kelenturan dagingnya, pH atau derajat keasaman dari produk daging juga menjadi indikator dari kelayakan daging untuk dikonsumsi. Daging yang baik dikonsumsi memiliki pH 4,5 – 5,5. Dari hasil pemeriksaan, diambil beberapa sampel kemudian dilaksanakan pemeriksaan laboratorium untuk pengujian mikroba.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Bantul Kusumandari mengungkapkan, pengawasan pangan segar asal hewan menjadi agenda rutin.
“Kedepannya, apa yang dibeli oleh konsumen itu secara higienis itu sudah sehat, dan memenuhi standar daging yang aman, sehat, utuh, dan halal," kata Kusumandari.
Dari pemeriksaan yang dilakukan, secara fisik sebagian besar masih memenuhi syarat, sementara untuk daging yang tidak memenuhi syarat secara fisik, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan uji laboratorium. Untuk selanjutnya pedagang yang bersangkutan akan diberikan pembinaan.
"Kami akan membina para pedagang agar menjual daging segar," ujarnya.
Pihaknya pun menemukan daging yang PH-nya mencapai 6. Itu dikarenakan dagingnya disimpan di dalam almari beku atau freezer.
"Meski begitu, kondisi dagingnya berbau namun sudah berwarna biru atau hijau. Kalau diambang batas, bau sudah menyengat dan dihinggapi lalat," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Kusumandari juga menyampaikan bahwa kegiatan ini rutin dilakukan tiap bulan dengan melakukan pemantauan ke pasar-pasar atau tempat penggilingan daging. Selain daging, pihaknya juga melakukan pemeriksaan olahan produk peternakan lainnya seperti bakso, nugget ataupun sosis.
Baca Juga: Warga Banguntapan Bantul Dilanda Angin Puting Beliung: Seperti Suara Helikopter
Sementara itu, Utami, salah satu pedagang daging ayam di Pasar Bantul yang turut diperiksa hari itu menyebutkan bahwa untuk membedakan daging ayam yang segar dan ayam tiren menurutnya cukup mudah.
"Kalau ayam baru, warnanya segar, kalau ayam tiren warnanya kehitaman atau kebiruan, berbau dan berlendir," paparnya.
Berita Terkait
-
Dalami Kasus Bakso Ayam Tiren di Bantul, Polisi Buru Pemasoknya
-
Rumah Produksi Bakso Ayam Tiren Digerebek, DKPP Bantul Bakal Perketat Pengawasan Daging Konsumsi
-
Untung Bersih Rp500 Ribu per Hari, Produsen Bakso Ayam Tiren Ngaku Senang Digerebek
-
Rumah Produksi Bakso yang Pakai Ayam Tiren Sudah Beroperasi Sejak 2018 dan Disetor ke Sejumlah Pasar di Yogyakarta
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan Fitur USB OTG, Multifungsi Tak Harus Mahal
-
Bukalapak Merana? Tutup Bisnis E-commerce dan Kini Defisit Rp9,7 Triliun
-
Investasi Kripto Makin Seksi: PPN Aset Kripto Resmi Dihapus Mulai 1 Agustus!
-
9 Negara Siaga Tsunami Pasca Gempa Terbesar Keenam Sepanjang Sejarah
-
Bantah Sengaja Pasang 'Ranjau' untuk Robi Darwis, Ini Dalih Pelatih Kim Sang-sik
Terkini
-
Keluarga Besar Arya Daru: Kami Percaya Kebenaran akan Terungkap!
-
Catat! Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan Segera Berbayar
-
Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
-
Keluarga Sebut Diplomat Arya Daru Hanya Gunakan Satu Ponsel yang Kini Masih Hilang
-
Kakak Ipar Arya Daru Ungkap Kondisi Istri: Minta Masyarakat Kawal Kasus dengan Empati