Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Rabu, 16 Februari 2022 | 18:56 WIB
Sepucuk surat yang dituliskan oleh pelaku saat membuang orok di Serambi Masjid Nurudhdholam, Brajan RT 3, Tamantirto, Kasihan, Bantul pada Sabtu (22/1/2022) silam. - (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

Dia menerangkan, saat diamankan di indekosnya, AU dalam kondisi lemah usai menggugurkan oroknya. Selanjutnya ia dibawa ke RS PKU Muhammadiyah guna mendapat perawatan.

"Saat diamankan di kosnya, kondisi pelaku sedang kondisi lemah karena habis melahirkan. Lalu kami bawa yang bersangkutan ke RS PKU Muhammadiyah untuk dilakukan perawatan," ujarnya.

Kemudian pada 26 Januari 2022, AU sudah dinyatakan sembuh oleh pihak rumah sakit. Kemudian dilakukan penangkapan dan dibawa ke Polres Bantul untuk diperiksa.

"Setelah dia sudah sembuh kami periksa," katanya.

Baca Juga: Pembuang Orok di Kasihan Bantul Terungkap, Konsumsi Banyak Obat untuk Gugurkan Kandungan

Dari pengakuan tersangka, ia menggugurkan oroknya dengan cara mengonsumsi berbagai jenis obat yang dibeli secara online di market place. Adapun jenis obat-obatan yang disita yakni 2 strip antimo, 5 kaplet sangobion, 6 kaplet Tifestan forte asam mefenamat, 3 kaplet procold, 4 tablet ondansetron hcl dihydrate, 3 tablet betahistine mesylate, 3 tablet flunarizine, 4 kaplet herbal khusus wanita mereka Tuntas warna coklat.

"Lalu ada 5 tablet Pyrexin paracetamol warna putih, 5 tablet anvomer B6, 1 bungkus pil sakit perut, 1 botol betadine, 5 tablet domperidone maleate.
Kami amankan cukup banyak barang bukti terkait perbuatan aborsi tersebut," terangnya.

Selain itu barang bukti yang diamankan yakni sebuah kantong plastik, sehelai kain warna putih, sebuah tas, 2 lembar kertas yang bertuliskan sebuah pesan, sebuah buku yasin, 2 lembar uang pecahan Rp50.000, sehelai kain jarik, sebauh seprai warna pink, sebuah HP merek Oppo A74, 3 buah pipet berbahan kaca, sebuah sendok, dua bungkus plastik klip, dan 10 bungkus kosong tablet Misoprostol.

Load More