SuaraJogja.id - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta, Edy Muhammad mengatakan terdapat dua perbedaan penanganan anak yang terlanjur menikah di usia dini.
Anak-anak usia di bawah 18 tahun lebih sulit beradaptasi saat melanjutkan kehidupannya setelah menikah. Dengan demikian peran orang tua menjadi penting untuk keberlangsungan hidup anak.
"Semua anak-anak ini sudah kami berikan pendampingan setelah menikah. Baik dari psikolog, atau sosialisasi tentang kesehatan. Termasuk juga yang paling penting ilmu parenting," ujar Edy ditemui wartawan di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Rabu (16/2/2022).
Edy mengatakan bagi anak yang beranjak 18 tahun yang sudah menikah lebih siap ketika diberi sosialisasi dan pemahaman soal keluarga atau parenting.
"Yang jadi persoalan kami, biasanya anak di bawah 18 tahun, 16 atau 15 tahun ke bawah. Anak-anak usia ini yang biasanya setelah diberi dispensasi pernikahan, tidak tahu apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. Tak jarang juga usia itu masih melaksanakan pendidikan," terang dia.
Disamping adanya pendampingan psikolog, peran orang tua cukup penting menurut Edy. Pasalnya beban anak bisa lebih ringan ketika orang terdekat berperan aktif dalam menjalani rumah tangga kecil mereka.
Edy tak menampik bahwa kondisi itu juga diikuti dengan kondisi istri yang tengah mengandung atau hamil. Sehingga adanya orang tua harus hadir dalam menjaga calon bayi anaknya.
Sementara Panitera Muda Permohonan Pengadilan Agama (PA) Yogyakarta, Titik Handriyani membeberkan fakta bahwa cukup banyak anak usia dini yang gagal membangun rumah tangganya.
"Ada beberapa pasangan yang akhirnya memutuskan untuk cerai. Padahal usia pernikahannya masih belum lama. Tahun kemarin menikah, tahun ini ada juga yang mengajukan permohonan cerai," ungkapnya.
Baca Juga: Sebanyak 1.500 Siswa di Skrining, Tujuh Siswa di Kota Yogyakarta Dinyatakan Positif Covid-19
Titik berharap meski di Kota Yogyakarta angka pernikahan dini tidak tergolong tinggi harus ada perhatian lebih dengan kasus yang terjadi. Selain adanya regulasi untuk mencegah pernikahan anak di bawah umur, semua pihak harus bergerak mencari solusi yang lebih baik.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 46 pasangan anak dilaporkan mengajukan dispensasi pernikahan pada 2021 lalu. Pemkot mencatat dari total tersebut, 43 pasangan merupakan kasus di luar nikah.
Dari kasus yang terdata di Pengadilan Agama Kota Yogyakarta, alasan pengajuan tersebut juga berkaitan dengan kondisi calon istri yang sedang mengandung. Mirisnya ada yang baru mengajukan dispensasi setelah bayi mereka lahir.
Berita Terkait
-
Bakal Isi Acara Istigasah, Seruan Boikot Nissa Sabyan Menggema di Media Sosial
-
Review Buku 'Waktu untuk Tidak Menikah', Alasan Perempuan Harus Pilih Jalannya Sendiri
-
Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024, Mahar Emas 3 Gram dan Uang 200 Ribu
-
Siapa yang Dulu Bongkar Isu Nissa Sabyan dan Ayus Selingkuh? Kini Dikabarkan Sudah Resmi Menikah
-
Indi Arisa Hamil, Ade Govinda Ingin Gantikan Istri: Aku Aja yang Ngidam, Boleh Ya?
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO