SuaraJogja.id - Pemerintah pusat menetapkan Kabupaten Bantul sebagai salah kabupaten penyangga pangan nasional atau food estate. Food estate adalah pengembangan pangan dalam skala luas yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, dan peternakan di suatu kawasan.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, sektor pertanian sebagai salah satu sektor prioritas di Bumi Projotamansari beriringan dengan sektor industri dan pariwisata. Masyarakat Bantul juga banyak yang bekerja sebagai petani.
"Sektor pertanian dihuni (dikerjakan) oleh sebagian besar warga Bantul. Karenanya ini jadi sektor andalan dan terus dikuatkan dengan berbagai cara," ujar Halim di sela-sela penanaman perdana padi indeks pertanian (IP) 400 di Bulak Serut, Palbapang, Bantul, Rabu (16/2/2022).
Lantaran telah ditetapkan sebagai salah kabupaten food estate, karena itu sektor pertanian harus terus ditingkatkan dan dikembangkan di bidang-bidang pertanian agar bisa menyejahterakan masyarakat. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul pun sudah menyiapkan lahan seluas 5.000 hektare untuk program food estate.
"Penanaman perdana padi ini merupakan bagian dari program food estate yang telah dirancang seluas 5.000 hektare," terangnya.
Menurut dia, sektor pertanian merupakan sektor yang tumbuh secara positif di tengah pandemi Covid-19. Sementara sektor industri dan pariwisata terpuruk.
"Selama dua tahun terakhir, kedua sektor tersebut mengalami pertumbuhan negatif dan terpuruk akibat pandemi ini. Sedangkan sektor pertanian stabil," kata politisi PKB itu.
Namun, sektor pertanian justru tumbuh empat persen. Ini menunjukkan bahwa sektor pertanian tahan dari berbagai guncangan dan resesi ekonomi.
"Dengan demikian kami semakin yakin untuk mengembangkannya karena pertanian adalah usaha ekonomi masa depan yang tangguh dan perlu dikembangkan," imbuhnya.
Baca Juga: Sopir Jadi Tersangka Kecelakaan Bus di Bantul, Kasus Disetop
Di samping itu, jajarannya akan terus melakukan pemanfaatan lahan-lahan marjinal, lahan kritis maupun lahan tidak produktif supaya seluruh petak tanah di Bantul bisa dimanfaatkan.
"Kami masih memiliki beberapa lahan yang belum terkelola dengan baik. Ke depannya (lahan) akan terus dibuka, termasuk lahan parkir. Sehingga luasan lahan pertanian semakin bertambah," ujarnya.
Berita Terkait
-
Kembangkan Potensi Pertanian, Bupati Sleman Kukuhkan 20 Pengurus Jaringan Petani Milenial
-
Sejumlah Lahan Pertanian Tergenang Air Hujan, DPP Kulon Progo Sebut Tanaman Padi Masih Aman
-
Melihat Pertanian Hidroponik di Greenhouse Rusun Menara Samawa
-
Produk Pertanian Bintan Diminati Pasar Ekspor, Kelapa Parut dan Kripik Kelapa Jadi Favorit
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Pemain Liga Inggris Rp 5,21 Miliar Siap Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2025
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Adu Kokoh Maarten Paes vs Emil Audero: Siapa Pilihan Kluivert di Kualifikasi Piala Dunia 2026?
-
Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Senjata Rahasia Garuda di Jeddah?
-
5 Untung Rugi Jay Idzes ke Torino: Lonjakan Karier atau Tantangan Berisiko?
-
Selamat Tinggal Mees Hilgers! FC Twente Tak Sabar Dapat Duit Rp120 Miliar
-
Satu Kota Dua Juara: Persib dan Satria Muda Siap Cetak Sejarah Baru
Terkini
-
Siap-Siap! Akses ke Pantai Selatan Bantul Berubah Total: Pemindahan TPR, Titik Baru, Hingga TPR Darurat
-
Viral! Karcis Parkir 'Malioboro Rp50.000' Bikin Heboh, 2 Orang Diamankan Polisi
-
DIY Genjot Koperasi: Mampukah Yogyakarta Atasi Tantangan Pengurus 'Gaptek' Sebelum 2025?
-
Tol Jogja-Solo Seksi 2: Sudah 63 Persen Tapi Kok Mandek? Ternyata Gara-Gara Ini...
-
PSS dan PSBS Oke, PSIM? Pemkab Sleman Buka-bukaan Soal Nasib Stadion Maguwoharjo