SuaraJogja.id - PPKM Level 3 berdampak pada penurunan kunjungan pariwisata ke Kabupaten Sleman.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman Suparmono mengatakan, lewat monitoring yang dilakukan pihaknya terhadap beberapa destinasi wisata, angka penurunan berjumlah variatif berkisar 20 persen hingga 50 persen.
Ia menjelaskan, angka kunjungan wisatawan di Kaliurang dibanding sebelum diberlakukannya Level 3 turun sekitar 45 persen.
"Dari rerata perhari sekitar 1.500 pengunjung pada Januari, turun menjadi 800an pengunjung pada bulan Februari," kata dia, Jumat (25/2/2022).
Wisata alam Bunker Kaliadem dari rerata kunjungan 900 per hari, turun sekitar 50 persen menjadi 450 kunjungan.
Sementara itu, untuk destinasi wisata daerah Sleman barat, Studio Alam Gamplong tempat pengambilan gambar film Satria Dewa Gatotkaca yang akan segera rilis, juga mengalami penurunan sekitar 47 persen.
"Saat Januari, per hari ada sekitar 650 kunjungan, pada Februari ini rata-rata per hari 330 pengunjung," ungkapnya.
Destinasi di wilayah Sleman timur wisata alam Tebing Breksi juga mengalami penurunan kunjungan. Namun, tidak sebesar destinasi lainnya.
"Penurunannya sekitar 30 persen dari kunjungan rata-rata 1.400 pengunjung per hari menjadi sekitar 1.000 pengunjung per hari," terang Suparmono.
Baca Juga: Naik Tajam, Pemakaman dengan Protokol Covid-19 di Sleman Capai 57 Jenazah
Tidak jauh berbeda dari kondisi destinasi, tingkat ketersediaan kamar hotel yang ada di Kabupaten Sleman sebelum pelaksanaan PPKM level 3 awal Februari mencapai 75 persen untuk weekdays. Selanjutnya saat weekend diangka rata-rata 80 persen-100 persen.
"Pada rentang penerapan PPKM level 3 2022 sebelum long weekend akhir Februari ini tingkat hunian hotel rerata 50 persen-75 persen," imbuh dia.
Berdasarkan pemesanan kamar hotel sampai Jumat pagi ini, tingkat ketersediaan hotel pada long weekend akhir Februari untuk hotel Bintang 4 di angka rata-rata 30 persen. Kemudian, rerata 28 persen hunian untuk hotel Bintang 5.
"Tingkat hunian hotel di long weekend Februari relatif menurun," tambahnya.
Menurut Suparmono, potensi pergerakan pariwisata long weekend Februari harus tetap disikapi oleh seluruh pengelola destinasi maupun pelaku usaha jasa pariwisata (UJP) Sleman.
Khususnya, untuk selalu waspada terkait potensi paparan Covid-19 varian apapun. Yang jelas, angka kasus terkonfirmasi Covid-19 masih tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Deadline Proyek di Gunungkidul Dikejar: DPRD Tak Ingin Hujan Jadi Alasan
-
Setelah Diperiksa Intensif, Mantan Bupati Sleman Sri Purnomo Resmi Ditahan Terkait Kasus Korupsi
-
WNA Tiongkok 'Nakal' di Yogyakarta: Alih-Alih Pelatihan, Malah Kerja Ilegal?
-
Trauma Mendalam, Terdakwa Kecelakaan Maut BMW Menangis di Persidangan: 'Saya Bukan Pembunuh'
-
Raih Saldo Gratis? Ini Trik Jitu dan 4 Link Aktif untuk Klaim DANA Kaget buat Warga Jogja