SuaraJogja.id - Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi tak menampik banyak tenaga kesehatan (nakes) di Jogja terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron. Hingga kini sudah banyak nakes yang sembuh, sehingga pelayanan bisa kembali normal baik vaksinasi dan skrining.
Heroe mengatakan sejak kemunculan varian Omicron, lebih kurang 107 nakes yang terkonfirmasi Covid-19.
"Sempat tercatat secara keseluruhan Omicron itu ada lebih dari 107 nakes, dari puskesmas dan di Dinas Kesehatan yang terpapar. Saat ini sebagiannya sudah sembuh," ungkap Heroe kepada wartawan, Senin (28/2/2022).
Heroe menjelaskan kondisi ini memang mempengaruhi pelayanan kesehatan, baik vaksin dan skrining yang dilakukan Dinkes. Namun begitu pihaknya memastikan bisa berjalan normal.
"Yang jelas sudah banyak sembuh, dan harapan kita bisa kembali normal. Baik vaksin dan skriningnya," terang dia.
Kondisi tersebut, sudah menjadi resiko nakes yang kerap berurusan dengan pasien Covid-19. Sehingga potensi penularan tak bisa dihindari.
"Mekanisme pencegahan sendiri sudah ada. Memang teman-teman nakes ini jadi garda terdepan resiko (tertular) lebih besar," katanya.
Heroe mengatakan meski banyak yang terpapar, sejauh pengamatan dan laporan dari Dinkes, nakes tersebut tak mengalami gejala.
"Jadi sebagian besar OTG. Kami tegaskan kembali walau tidak bergejala varian ini akan berbahaya ke kelompok rentan, jadi prokes harus tetap dijaga," ujar dia.
Baca Juga: Kasus Omicron Meningkat, 107 Nakes di Kota Jogja Terpapar Covid-19
Terpisah, Kepala Dinkes Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengatakan percepatan vaksinasi di Jogja terus berjalan meski ratusan nakes positif Covid-19.
"Selama ini berjalan terus, seperti anak usia 6-11 tahun, terus kami lakukan dan saat ini sudah mencapai 101,92 persen," ujar Emma.
Begitupun vaksin booster atau dosis ketiga, Emma mengatakan bahwa untuk booster lansia sudah mencapai 55 persen. Untuk vaksin petugas pelayanan publik sudah mencapai 37 persen.
"Artinya kita tidak berhenti untuk menyelesaikan vaksin. Tenaga kesehatan masih bisa melakukan dengan kondisi sebaran Covid-19 yang cukup tinggi seperti sekarang," kata dia.
Berita Terkait
-
95 Tenaga Kesehatan di Gunungkidul Terpapar Covid-19, Pelayanan Puskesmas Tetap Jalan
-
Duh! 589 Tenaga Kesehatan di Kota Solo Dikabarkan Terpapar Covid-19
-
Seorang Tenaga Kesehatan di Cianjur Meninggal karena COVID-19, Dinkes: Ada Riwayat Penyakit Penyerta
-
Tenaga Kesehatan di Cianjur Meninggal Dunia Usai Berjuang Melawan Covid-19, Satgas: Lelah Saat Bertugas
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Jogja Siaga Banjir, Peta Risiko Bencana Diperbarui, Daerah Ini Masuk Zona Merah
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Buruan Klaim 'Amplop Digital' Ini!
-
Heboh Arca Agastya di Sleman: BPK Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Situs Candi
-
Gus Ipul Jamin Hak Wali Asuh SR: Honor & Insentif Sesuai Kinerja
-
Rp300 Triliun Diselamatkan, Tapi PLTN Jadi Korban? Nasib Energi Nuklir Indonesia di Ujung Tanduk