SuaraJogja.id - Penggemar musik cadas di Indonesia bisa kembali tersenyum setelah JogjaROCKarta Festival (JRF) siap kembali menggema lagi tahun ini. Agak berbeda dengan pelaksanaan JRF sebelumnya, pada edisi kali ini semua penampil adalah band rock Indonesia.
Co Founder JogjaROCKarta Festival Bakkar Wibowo menjelaskan jika sebelumnya JRF selalu menampilkan headliners band rock mancanegara. Pada tahun ini untuk pertama kalinya JRF akan menampilkan band-band asal
Indonesia sebagai headliners.
"Dikarenakan kondisi mendatangkan band rock luar negeri masih menjadi extra effort saat ini, maka konsep kali ini kita balik. Konsep JRF kali ini adalah menampilkan sebagian besar band-band rock Indonesia yang pernah konser atau tour di luar negeri," ujar Bakkar saat jumpa pers di Tebing Breksi, Jumat (4/3/2022).
Bakkar merinci sudah ada sejumlah band rock asal Indonesia yang siap mengguncang panggung JRF tahun ini. Di antaranya Burgerkill, Dead Squad, Superman is Dead, Serigala Malam, The Hydrant, Jamrud, Edane, Seringai, Death Vomit, Voice of Baceprot, Prison of Blues, dan masih banyak lagi lainnya.
Baca Juga: JogjaRockarta Lelang Gitar Megadeth demi Atasi COVID-19, Tembus Rp100 Juta!
Nantinya 10 band tersebut akan tampil di main stage JogjaROCKarta Festival 2022. Namun bukan hanya band-band rock tadi yang akan memanjakan pada penonton JRF.
Pasalnya JRF kali ini juga akan menyajikan sebuah mini stage. Nantinya di sana akan menampilkan band-band rock potensial asal Indonesia lainnya yang akan diumumkan segera.
Lebih spesialnya lagi JogjaROCKarta Festival juga akan turut menghadirkan program ajang pencarian bakat aktivasi emerging band dan musisi rock baru di Indonesia. Sehingga band-band itu nantinya bisa untuk tampil di panggung besar JogjaROCKarta bersama headliners lainnya.
Aktivasi tersebut akan diselenggarakan bekerja sama dengan iKonser Channel, televisi yang khusus menayangkan segala hal mengenai konser musik. Diharapkan melalui program itu JRF dapat turut menjadi wadah bagi musisi potensial untuk unjuk bakat sekaligus membantu memperkenalkan karya mereka lebih luas lagi.
Tidak sampai di situ, JRF tahun ini disebut juga akan menjadi festival musik rock pertama di Indonesia yang mengusung konsep Non-Fungible Token (NFT) tiket bernama 'JogjaROCKarta Festival NFT'.
Baca Juga: JogjaROCKarta Festival 2020, NgeRock Abis!
Kehadian NFT ini sebagai upaya JRF dalam mengikuti perkembangan teknologi khusunya NFT yang merupakan teknologi terbaru dalam hal kepemilikan aset digital.
CEO SerMorpheus Kenneth Destian Tali, menuturkan bahwa konsep yang bersandarkan pada teknologi blockchain tersebut sangat dimungkinkan untuk membuka era baru untuk para artis dan musisi. Terlebih dalam pemanfaatannya yang sebagai contoh berkaitan dengan hak atas kekayaan intelektual.
Sehingga memang dapat dibilang, JogjaROCKarta Festival menjadi pioner dalam pemanfaatan teknologi NFT di ranah festival musik rock di Indonesia. Bahkan ada hadiah menarik bagi para fans JRF melalui NFT tersebut.
"Selain berguna sebagai tiket untuk JogjaROCKarta Festival tahun 2022, akan ada 10 Rare NFT yang akan mempunyai benefit lifetime access ke JogjaROCKarta Festival. NFT Tickets JogjaROCKarta akan menjadi revolusi sistem membership, loyalty, dan pembentukan komunitas di dunia pecinta rock Indonesia. JogjaROCKarta Festival NFT dapat diakses dan dibeli melalui aplikasi SerMorpheus atau situs app.sermorpheus.com," jelas Kenneth.
Diketahui, Festival musik rock berkelas internasional JogjaROCKarta Festival (JRF) kembali hadir setelah dua tahun absen akibat pandemi Covid-19. Rajawali Indonesia selaku promotor akan kembali menggelar JogjaROCKarta Festival yang direncanakan pada 24 dan 25 September 2022, di Landasan Udara (Lanud) Gading Wonosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pada tahun ini JRF mengusung konsep adaptif konser drive in bertajuk 'Rock on Jeep'. Di edisinya yang kelima ini JRF juga menggandeng komunitas-komunitas Jeep di Yogyakarta di antaranya Shiva Plateau dan Asosiasi Jeep Wisata Kaliurang.
"Konsep ini mengadaptasi kebiasaan baru untuk menonton konser secara offline, terutama festival musik rock yang belum memungkinkan untuk berkerumun secara utuh," kata Founder Rajawali Indonesia dan CEO JogjaROCKarta Festival, Anas Syahrul Alimi.
Berita Terkait
-
Jendela Krisis Iklim Lewat Musik, Album Sonic/Panic Vol. 2 Resmi Dirilis di Ubud, Bali
-
Album Sonic/Panic Vol. 2, Perlawanan 15 Musisi Indonesia Terhadap Krisis Iklim
-
Tampil Perdana, Voice of Baceprot Sukses Menggebrak Pestapora 2024
-
Gebrak Festival Metal Terbesar di Dunia, Killa The Phia Bawa Kearifan Lokal Aceh
-
Tampil di Glastonbury, Voice of Baceprot: Kami Bangga dan Tanggung Jawabnya Besar
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
-
Maskapai Rela Turunkan Harga Tiket Pesawat Selama Libur Nataru
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
Terkini
-
Temui Endah Subekti-Joko, Bupati Petahana Gunungkidul Sunaryanta Akui Kekalahannya
-
Damkar Kota Jogja Evakuasi Buaya Sepanjang 3 Meter, Diduga Peliharaan Warga yang Lepas
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya