SuaraJogja.id - Program Inovasi Kesehatan Jiwa “MATA HATI” yang dikembangkan oleh Dinas Kesehatan Sleman mendapatkan beragam tanggapan positif dari berbagai pihak tingkat nasional maupun internasional meliputi Kementerian Kesehatan RI, UNFPA (Badan PBB untuk Kesehatan Reproduksi dan Seksual), Yayasan Siklus Indonesia serta Perwakilan Kedubes Kanada yang melakukan kunjungan kerja dalam rangka implementasi program BERANI (Better Reproductive Health And Rights For All In Indonesia), kerjasama UNFPA dan Pemerintah Kanada dengan BAPPENAS. Rombongan diterima oleh Pemkab Sleman di Aula Lantai 3 Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman.
Program MATA HATI (Masyarakat Sehat Jiwa) merupakan inovasi kesehatan jiwa yang komprehensif meliputi upaya promotif, preventif, kuratif hingga rehabilitatif. Telekonsuntasi online ramah remaja yang bermitra dengan UNALA dari Siklus Indonesia merupakan salah satu strategi mendekatkan layanan psikologi kepada masyarakat, khususnya remaja, yang mengalami masalah kesehatan mental yang semakin meningkat sejak pandemi COVID-19.
“Pandemi Covid-19 dan meningkatnya masalah kesehatan jiwa mendorong kami untuk segera meluncurkan strategi baru, agar masyarakat bisa tetap mengakses layanan psikologi tanpa harus tatap muka.” terang Cahya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.
“Program ini sangat hebat, kami tidak menyangka ternyata layanan kesehatan mental di Kabupaten Sleman sudah diintegrasikan ke seluruh program kesehatan sesuai siklus kehidupan. Pembelajaran yang sangat menarik untuk dapat kami sampaikan ke Ottawa, Canada. Kebetulan pemerintah disana pun sangat concern terhadap kesehatan mental, terutama sejak terjadi pandemi di tahun 2020. Kami tidak menyangka, Sleman sangat konsisten sejak 2006 hingga sekarang” ujar Novi Anggriani selaku Senior International Assistance Officer Kedubes Kanada.
Baca Juga: Pelihara dan Peragakan Satwa Dilindungi, Polda DIY Amankan 2 Pengelola Mini Zoo di Sleman
Apresiasi juga diberikan oleh UNFPA untuk Indonesia, dr. Margaretha selaku Programme Analyst Youth & ASRH, disampaikan bahwa MATA HATI merupakan bukti bahwa Kabupaten Sleman sangat peduli terhadap hak-hak remaja, perempuan dan anak, mendapatkan pelayanan yang berkualitas serta komprehensif dengan memperhatikan aspek kesehatan jiwa sebagai satu kesatuan definisi sehat menurut WHO.
Sementara itu, Direktur Siklus Indonesia Ibu Ciptaprabasari, PhD menguraikan latar belakang mengembangkan program Unala hingga akhirnya bermitra dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.
“Ini merupakan terobosan luar biasa dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Layanan psikolog awalnya terkesan eksklusif dan tidak semua warga mampu mengakses layanan konsultasi dengan psikolog swasta yang tarifnya mahal. Tetapi Dinkes Sleman telah mampu menghadirkan psikolog diseluruh puskesmas dengan tarif yang sangat terjangkau. Terlebih lagi dengan meluncurkan telekonsultasi secara online yang tidak berbayar, sehingga dapat dikatakan affordable, accessible, dan inklusif karena menjangkau untuk semua termasuk yang disabilitas” terang Ciptasari, Direktur Siklus Hati.
Sebagai penutup, dr. Inti Mujiati, MKM dari Direktorat Gizi Masyarakat, Kemenkes RI menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan jajarannya, yang telah mengembangkan dan mengemas program kesehatan jiwa di layanan primer secara komprehensif sebagai upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Sekali lagi selamat, dan akan kami bawa untuk disampaikan di tingkat nasional” ujar dr. Inti sekaligus mengakhiri sambutannya.
Baca Juga: Hasil Liga 1: Dipecundangi PSIS Semarang, PSS Sleman Belum Aman dari Ancaman Turun Kasta
Berita Terkait
-
Kanada Resmi Usir TikTok, Dianggap Ancam Keamanan Negara
-
Kekerasan Pecah di Kuil Hindu Kanada, Trudeau Kecam Ekstremisme
-
Accor Hotels in Greater Jakarta Gelar Malam Apresiasi 'Meet All Partners'
-
Tengku Firmansyah Kuliah Lagi di Kanada Meski Usia Sudah 47 Tahun, Tetap Dapat Gaji Bulanan
-
Wakili Indonesia, IIF Jajaki Peluang Kerja Sama Investasi dengan Kanada
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
PR Poros Maritim Prabowo: Belajar dari Ketahanan ala Jenderal Soedirman
-
Fokus Isu Anak dan Perempuan, Calon Bupati Sleman Kustini Bahas Pembangunan Nonfisik dengan DPD RI
-
Dari Rumah Sakit Hingga Penggergajian Kayu: Reka Ulang Pengeroyokan Remaja Bantul Ungkap Fakta Mengerikan
-
Ferry Irwandi vs Dukun Santet: Siapa Surasa Wijana Asal Yogyakarta?
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar