SuaraJogja.id - Meskipun kasus harian ebrangsur menurun, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengakui, angka kematian akibat Covid-19 di provinsi ini masih tinggi.
"Berdasarkan catatan kami, sebagian besar yang meninggal itu rata-rata karena komorbid hipertensi, sementara kalau dari sisi usia yang terbesar itu di atas lima puluh tahun," kata Aji melalui keterangan resmi Pemda DIY di Yogyakarta, Senin.
Aji menuturkan bahwa sebagian pasien COVID-19 meninggal karena terlambat masuk rumah sakit. "Dari catatan yang kami terima karena terlambat masuk rumah sakit, karena kejadiannya masyarakat kalau terkena COVID-19 itu cukup isolasi mandiri di rumah," ujar dia.
Menurut sekda, ada beberapa orang yang tidak memahami bahwa mereka memiliki penyakit penyerta atau komorbid, sehingga terlambat masuk ke rumah sakit.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Sembuh di Bantul Naik Drastis, Sehari 602 Orang Pulih
Meski demikian, ia memastikan bahwa di DIY tidak ada kasus kematian anak-anak karena usia yang masih muda.
Saat video conference (vidcon) terkait evaluasi PPKM Jawa-Bali pada Minggu malam (20/3), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar Pemda DIY tidak berhenti melakukan sosialisasi bagi penderita komorbid.
Luhut menuturkan bahwa kasus konfirmasi nasional sudah menurun 91 persen. Berdasarkan asesmen pada 18 Maret, level PPKM di DIY turun ke level 3.
Selain itu, terdapat 20 kabupaten/kota yang turun ke level 2 dan ada 2 kabupaten/kota yang turun ke level 1, yaitu kabupaten Pangandaran dan Kabupaten Tuban. "Saya kira, kalau saya lihat semua provinsi telah mengalami penurunan," kata Luhut.
Meski demikian, Luhut menekankan agar active case surveillance, pengetesan, dan pelacakan harus kembali diperkuat serta akselerasi vaksinasi lengkap dan booster, terutama untuk lansia di daerah Jawa-Bali masih perlu terus dikejar.
Baca Juga: Ramai di Pertengahan Februari, Selter Covid-19 di Jogja Kini Tinggal Tampung 10 Orang
Ia berharap vaksinasi booster di daerah Jawa-Bali mencapai 30 persen sebelum lebaran. Hingga pekan ketiga Maret 2022, vaksinasi Jawa-Bali telah mencapai sekitar 1,05 juta suntikan per minggu.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Kasus Covid-19 Sembuh di Bantul Naik Drastis, Sehari 602 Orang Pulih
-
Ramai di Pertengahan Februari, Selter Covid-19 di Jogja Kini Tinggal Tampung 10 Orang
-
191 Orang Sembuh, Kasus Aktif Covid-19 di Bantul Turun
-
Harapan Jogja Ubah Status Pandemi Jadi Endemi, Begini Kata Dinkes
-
Penderita Covid-19 Berkurang 227 Orang, Dinkes Gunungkidul Sebut Kasus Cenderung Menurun
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 8 Mobil Bekas Murah 7 Seater Rp60 Jutaan, Pajaknya Lebih Murah dari Yamaha XMAX
- 5 HP Redmi Murah RAM 8 GB, Harga Sejutaan di Mei 2025
Pilihan
-
Puan Tolak Relokasi Warga Gaza, PCO: Pemerintah Cuma Mau Mengobati, Bukan Pindahkan Permanen
-
Wacana 11 Pemain Asing di Liga 1 Dibandingkan dengan Saudi Pro League
-
Dewi Fortuna di Sisi Timnas Indonesia: Lolos ke Piala Dunia 2026?
-
7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik, Super Murah Pas buat Kantong Pelajar
-
Mitsubishi Xpander Terbaru Diluncurkan, Ini Daftar Pembaruannya
Terkini
-
Dua Laga Penentu Nasib PSS Sleman, Bupati Sleman Optimistis Super Elja Tak Terdegradasi
-
Segera Klaim! Ada 3 Link Saldo DANA Kaget, Bisa Buat Traktir Ngopi dan Nongkrong Bareng Teman
-
Banyak yang Salah Kaprah, UGM Pastikan Kasmudjo Dosen Pembimbing Akadamik Jokowi
-
Amankan Beruang Madu hingga Owa dari Rumah Warga Kulon Progo, BKSDA Peringatkan Ancaman Kepunahan
-
Polemik Lempuyangan: Keraton Bantu Mediasi, Kompensasi Penggusuran Tetap Ditolak Warga