Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 23 Maret 2022 | 17:31 WIB
Suasana hari pertama penutupan TPST Piyungan, Kabupaten Bantul pada Jumat (18/3/2022). - (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

Senada dengan apa yang disebutkan oleh Harda Kiswaya, Epiphana menerangkan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman akan membangun tiga TPST. 

TPST di Kapanewon Minggir, sebagai area Sleman barat; TPST di Kapanewon Kalasan sebagai area Sleman timur dan satu lagi TPST akan dibangun di wilayah Sleman tengah. 

"Belum tahu untuk wilayah tengah akan di mana. Kami masih mencari lokasi," tuturnya. 

DLH berharap nantinya masing-masing TPST di Kabupaten Sleman bisa menampung 80 ton sampah per hari. 

Baca Juga: Tak Ada Dendam, Dejan Antonic Doakan PSS Sleman Lolos dari Degradasi

Kapasitas itu masih jauh dari volume sampah harian Kabupaten Sleman yang mencapai 700 ton/hari.

Ia tak membantah, kendati TPST sudah dibangun, nantinya masih ada sampah yang belum terkelola. Epiphana menilai pengelolaan sampah masih bergantung kepada pribadi masing-masing masyarakat. 

Pencari plastik bekas sedang memilah sampah di TPST Piyungan, Bantul, Jumat (18/3/2022). - (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

Kontribusi warga dalam hal pengelolaan sampah sangat dibutuhkan. Mengingat, jumlah sampah di Kabupaten Sleman sejak 2018-2020 naik sebanyak 60 ton per hari tiap tahunnya. 

"Maka kami berupaya untuk mendorong setiap orang mengelola sampah. Dalam Undang-undang, juga sudah ada kewajiban tiap orang untuk mengelola sampahnya sendiri," tambahnya. 

Saat ini, terlebih mengetahui adanya rencana penutupan kembali TPST Piyungan, pihaknya terus mengedukasi dan mendorong masyarakat di Kabupaten Sleman menerapkan 3R (reduce, reuse, recycle).

Baca Juga: PSS Sleman Belum Lepas dari Bayang-bayang Degradasi, I Putu Gede Tetap Optimistis

Kontributor : Uli Febriarni

Load More