SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman tengah menyusun antisipasi jangka pendek dan jangka panjang, untuk menyikapi ditutupnya TPST Piyungan, Kabupaten Bantul.
Sekretaris Daerah Sleman Harda Kiswaya mengatakan untuk jangka pendek, meminta masyarakat bijak mengelola sampah rumah tangganya.
"Produksi sampah kan sangat bergantung kegiatan sehari-hari. Terutama umum, kalau rumah tangga bisa diatasi," ungkapnya, Rabu (23/3/2022).
Sementara itu untuk jangka panjang, pihaknya sedang mempersiapkan TPST alternatif di Tamanmartani, Kalasan.
"Sleman insya Allah akan bikin TPST di Tamanmartani, Kalasan. Luasan lebih kurang 1,8 Hektare (Ha) dan akan kami gunakan sebagai antisipasi apabila dalam waktu dekat TPST Piyungan ditutup," ungkapnya.
Harda menambahkan, mengingat langkah tersebut masih membutuhkan persiapan, Pemkab Sleman meminta waktu setidaknya dua hingga tiga bulan untuk mengatur ulang anggaran daerah.
"Itu rencana jangka panjang yang bisa menjadi alternatif, ketika tidak ada [tidak bisa lagi memanfaatkan] TPA Piyungan," tuturnya.
"Kalau menutup sementara tidak apa, kabarnya akan ditutup lagi sekitar empat hari. Mulai 27 Maret," sebut dia.
Selain menata ulang anggaran, Pemkab meminta waktu kepada Pemda DIY karena menilai butuh waktu dalam menyiapkan lokasi TPST yang representatif. Diperkirakan, pembangunan TPST di Tamanmartani akan menelan dana sekitar Rp38 miliar.
Sumber dana berasal dari APBD. Dikarenakan mendadak, program itu kemungkinan baru akan dianggarkan di APBD Perubahan 2022.
Baca Juga: Tak Ada Dendam, Dejan Antonic Doakan PSS Sleman Lolos dari Degradasi
"Kami mengapresiasi warga Tamanmartani atas kesediaannya," ucap Harda.
Bukan hanya TPST di Tamanmartani, Pemkab Sleman masih dalam proses persiapan pembangunan TPST di Sendangrejo, Kapanewon Minggir.
Rencana pembangunan TPST di Minggir telah disiapkan untuk dilakukan pada 2023. Namun realisasinya diperkirakan baru dilaksanakan tahun depan, menggunakan dana alokasi khusus dari pemerintah pusat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman Epiphana Kristiyani mengatakan, konsep pengolahan di TPST yang dibangun Pemkab Sleman, nantinya akan menerapkan teknologi pengolahan sampah.
Sampah datang telah terpisah antara organik dan anorganik. Sampah anorganik bisa dijual kembali sedangkan organik menjadi kompos. Residu dari sisa sampah tak terolah, akan dibakar dan diproduksi menjadi briket.
Dengan adanya pola pengelolaan seperti demikian, diharapkan tidak ada lagi sampah tersisa.
Berita Terkait
-
Tiga Hari TPST Piyungan Ditutup, Sampah di TPS Jogja Nyaris Tutupi Jalan
-
Kata Warga Sekitar Soal Penutupan TPST Piyungan: Enggak Ada Kemajuan
-
Terdampak Penutupan Sementara TPST Piyungan, Sunarto Kesulitan Cari Plastik Bekas
-
TPST Piyungan Ditutup 3 Hari, Administrator Ungkap Seharusnya Butuh Waktu Seminggu
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok
-
Danais DIY Dipangkas Setengah Miliar! Sultan Tolak Lobi Prabowo
-
Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas: Polisi Buru Bukti CCTV, Ada Kelalaian?