SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman membolehkan masyarakat menggelar tradisi padusan jelang Ramadhan.
Bupati Kustini Sri Purnomo mengatakan, saat ini Sleman masih masuk dalam PPKM Level 3. Sehingga, bila masyarakat menjalankan tradisi padusan, tetap diminta ada pembatasan kapasitas, di setiap tempat padusan.
"Padusan itu karena tradisi ya, boleh-boleh saja. Tapi sesuai dengan aturan ya, protokol kesehatan tetap. Karena kita masih PPKM Level III," kata dia, di ruang kerjanya, Kamis (24/3/2022).
Ia menambahkan, destinasi wisata juga diperbolehkan untuk menggelar acara padusan. Namun kapasitasnya hanya 50%.
Baca Juga: Prediksi PSS Sleman vs Persela Lamongan di BRI Liga 1 Sore Ini
Selain itu, ia meminta ke pengelola destinasi wisata, agar memantau wisatawan. Salah satunya, sebelum masuk ke destinasi wisata, menggunakan PeduliLindungi.
"Di tiap wisata kan ada PeduliLindungi, itu nanti harus scan dulu. Nah yang penting itu tadi boleh tapi protokol kesehatan juga dijaga," terangnya.
Bukan hanya tradisi padusan, Kustini juga memperbolehkan masyarakat untuk melakukan nyadran.
"Nyadran juga tidak dilarang, asal sesuai dengan ketentuan PPKM Level 3," ungkapnya.
"Memang itu kan tradisi, saya pun akan mengunjungi makam orang tua. Itu memang tidak bisa dilarang, tetapi harus dengan protokol kesehatan yang ketat, masker itu nggak boleh lupa," tambahnya.
Baca Juga: Suporter PSS Hadir di Bali Beri Dukungan, Begini Respons Kapten dan Pelatih PSS Sleman
Selain padusan, pihaknya juga memperbolehkan salat tarawih berjamaah. Namun harus dilaksanakan dengan pembatasan kapasitas 50 persen.
"Sebab saat ini Kabupaten Sleman masih PPKM level 3," tegasnya.
Demikian juga pasar sore Ramadan, bisa dilaksanakan, terlebih dapat membangkitkan ekonomi masyarakat.
"Tapi sekali lagi protokol kesehatan harus tetap ditegakkan. Karena prokes itu kan kunci pencegahan Covid-19. Jangan sampai nanti kasus Covid-19 meningkat dan naik PPKM," kata Kustini.
Meski demikian, Pemkab Sleman masih menunggu kebijakan dari Kementerian Agama terkait pelaksanaan ibadah puasa. Sebab ada kemungkinan perubahan kebijakan.
"Kami juga tunggu kebijakan dari Kemenag, apakah boleh merapatkan saf atau tetep jaga jarak. Saat ini kondisi masih dinamis, yang pasti kami ikuti ketentuan PPKM," imbuhnya.
Kepala Kemenag Sleman Sidik Pramono mengaku, hingga siang tadi ia masih belum mendapatkan surat maupun edaran kebijakan pelaksanaan ibadah Ramadan dari Kemenag Pusat.
"Belum. Kalau sudah ada, saya sampaikan," tandasnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
WhatsApp Bupati Sleman Diretas, Dipakai untuk Minta Uang
-
Setelah Akun Twitternya, Kini Nomor WhatsApp Bupati Sleman Diretas Orang Tak Bertanggungjawab
-
Kustini Kecam Prostitusi Online Anak di Bawah Umur, Minta Guru, Orangtua, OPD Ambil Peran Aktif
-
Akun Twitter Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo Ditangguhkan: Sempat Ada yang Mau Hack
-
Perang Sarung Marak di Masa Ramadan, Bupati Sleman: Saya Minta Pihak Berwajib Tindak Tegas
Pilihan
-
Polda DIY Tetapkan Briptu MK Jadi Tersangka Penembakan Pemuda di Gunungkidul
-
Raga Bergoyang walau Hati Mengerang: Saat Gelombang Dangdut Koplo Menggulung Anak Kota hingga Istana
-
Sate, Soto dan Siasat Para Pejuang di Masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia
-
Jelang Pemilu 2024, KPU Bantul Ajukan Kenaikan Anggaran Mencapai Rp51,8 Miliar
-
Kota Yogyakarta Darurat Air Bersih: Ikan Wader Hilang, Sumur Warga Tercemar E-Coli
Terkini
-
Miris, Dua Pekerja Migran Indonesia Dipulangkan dengan Peti Mati Setiap Harinya
-
Presiden Jokowi Kunjungan ke Jogja Selama 3 Hari, Gelaran Parade Seni Budaya Lintas Etnis Ditunda
-
Swiss-Belboutique Yogyakarta Gelar Breakfast Gathering Bersama DPD ASITA DIY
-
Buron Pencabulan Anak di Bantul Berakhir di Rumah Sakit Usai Dihajar Massa
-
Sleman Jadi Kabupaten Penyumbang Terbesar Kasus TBC, Stigma Masyarakat Disinyalir Masih Jadi Penyebab
-
Dinkes Sleman Catat Ada Peningkatan Perokok Pemula, Terutama Rokok Elektrik
-
Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Dinkes Sleman Ingatkan Soal Pengendalian Konsumsi Rokok Generasi Muda
-
Regenerasi Geng Remaja di Jogja Masih Terjadi, Polisi Ungkap Tak Hanya dari Kalangan Pelajar
-
Pemkot Tertibkan Parkir Liar di Stasiun Tugu, Kendaraan Ngeyel Digemboskan
-
Grand Rohan Jogja Hadirkan Spesial Promo Juni 2023, Jangan Sampai Kelewatan!
-
Gagal Tawuran, Pelajar di Kota Jogja Dicokok Polisi Usai Ketahuan Bawa Celurit
-
Enam Pelaku yang Lakukan Penganiayaan di Umbulharjo Ternyata Anggota Geng
-
Enam Orang Diamankan Polisi Usai Aniaya Orang Pulang Mancing, Empat Pelaku Masih Anak-anak
-
Tak Hanya Salma Indonesian Idol, 8 Mahasiswa ISI Yogyakarta Ini Juga Lulus Tanpa Ikuti Kuliah Praktik
-
UGM Jadi Peraih Penghargaan Terbanyak pada Anugerah Merdeka Belajar Tahun 2023