SuaraJogja.id - Gubernur DIY kembali menegaskan skuter listrik dan otoped dilarang beroperasi di kawasan trotoar Tugu, Malioboro hingga Titik Nol. Ketiga kawasan tersebut hanya digunakan untuk kendaraan bermotor maupun pejalan kaki.
Pemda DIY meminta Pemkot Yogyakarta segera mengatur penghentikan otoped dan skuter listrik mulai dari Tugu hingga Titik Nol. Bila tidak juga dihentikan, Gubernur DIY, Sri Sultan HB X akan mengeluarkan Surat Edaran (SE) larangan pengoperasian otoped dan skuter listrik di kawasan Malioboro pada minggu ini.
"Yang penting saya sudah ngomong dua kali [melarang beroperasinya otoped dan skuter listrik] karena yang punya wewenang [melarang] kota dan sudah janji untuk dikeluarkan. Ning ora metu-metu (tidak keluar-keluar-red)," ungkap Sultan di DPRD DIY, Senin (28/03/2022).
Sultan menyebutkan, kawasan trotoar Malioboro yang saat ini bersih dari Pedagang Kaki Lima (PKL) diperuntukkan sepenuhnya bagi pejalan kaki. Kebijakan ini ditegaskan kembali karena banyak area trotoar Malioboro yang digunakan untuk penyewaan otoped dan skuter listrik.
"Kalau saya hanya menyediakan [trotoar malioboro] untuk pejalan kaki, nggak ada otoped, nggak ada yang lain," tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan (dishub) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengungkapkan Pemda DIY minggu ini akan mengeluarkan SE Gubernur DIY dalam pengaturan larangan otoped dan skuter listrik dari Tugu hingga Titik Nol. Kebijakan ini sesuia dengan Peraturan Menteri Perhubungan (permenhub) RI Nomor 45 Tahun 2020 tentang Kendaraan Tertentu dengan Menggunakan Penggerak Motor Listrik.
"Ini bentar lagi kita akan terbitkan SE gubernur khusus dari tugu sampai margo mulyo titik nol itu sudah tidak ada [otoped]. Karena sudah jelas di permenhub 45/2022 ada jalur khusus, spesifikasi, [otoped] tidak boleh disewakan di trotoar apalagi dioperasionalkan di jalan raya itu, tidak boleh," tandasnya.
Made menambahkan, penataan otoped atau skuter listrik bukan tanpa alasan. Kebijakan tersebut dibuat demi keselematan penggunanya maupun pengguna kendaraan lain.
Pemda akan menyita otoped atau skuter listrik bila pemilik masih 'ngeyel' tetap menyewakannya pada masyarakat maupun wisatawan. Kebijakan tersebut diberlakukan 24 jam penuh di Tugu hingga Titik Nol, termasuk saat kawasan Malioboro ditutup pukul 18.00 hingga 21.00 WIB setiap harinya.
Baca Juga: Tinggal Tunggu Persetujuan Wali kota, Skuter Listrik Dilarang Beroperasi di Malioboro
Pemda tidak akan membuat jalur khusus bagi otoped dan skuter listrik di kawasan Tugu hingga Titik Nol. Sesuai Permendikbud, otoped dan skuter listrik hanya diperbolehkan beroperasi di kawasan khusus seperti destinasi wisata dan lainnya.
"Kalau tetap menyewakan [otoped] ya kita ambil untuk ditahan, disita otopednya," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Helm Full Face Dilarang Dipakai saat Naik Motor? Ini Alasannya
-
Mobil Listrik Tak Boleh Dipakai Buat Balap Drag, Ini Alasannya
-
Larangan Ekspor Tembaga Berlaku 2025, Kemenkeu Ungkap Dampak Positifnya
-
Larangan Cadar di Swiss Akan Berlaku Mulai Tahun Depan
-
Trend Pengamen Online Ngamen di Trotoar Malioboro Buat Publik Geram
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir