SuaraJogja.id - Kasus Covid-19 di Indonesia tercatat mulai melandai dalam beberapa waktu terakhir. Pemerintah pun mulai bersiap untuk melakukan transisi dari pandemi menuju ke endemi. Namun ssbenarnya apa yang membuat kasus Covid-19 saat ini mulai turun?
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM Gunadi menyatakan, ada sejumlah teori yang telah menganalisis penurunan kasus Covid-19 tersebut. Salah satunya terkait dengan mutasi virus itu sendiri.
"Terkait virus itu kan dikatakan dia semakin ke sini, kalau Omicron itu mutasinya makin banyak jumlah mutasinya. Terus ada yang berpendapat dengan mutasi makin banyak sebetulnya virus itu akan lebih mild lebih ringan, lebih tidak ganas," kata Gunadi kepada awak media, Kamis (31/3/2022).
Dari situ, kata Gunadi, walaupun memang daya transmisinya lebih tinggi dari delta. Namun dampak yang dihasilkan ketika terpapar tidak akan begitu berat.
Didukung pula dengan cakupan vaksinasi Covid-19 di seluruh Indonesia yang sudah semakin bagus. Sehingga proteksi atau kekebalan komunal juga mulai terbentuk dengan baik.
"Itu mungkin salah satu penyebab kenapa terus jumlah infeksinya menurun," ungkapnya.
Tidak dipungkiri bahwa vaksinasi memang berperan penting dalam penurunan kasus Covid-19 sekarang ini. Dengan tujuannya untuk semakin memproteksi seluruh masyarakat.
"Jadi kan salah satu tujuan vaksinasi itu. Pertama tujuannya adalah menjaga infeksi, paling bagus kan supaya dia tidak terinfeksi. Kemudian kedua supaya kalau terinfeksi tidak berat, itu kan yang paling utama yang kedua ini," terangnya.
Tidak hanya vaksinasi di wilayah DIY saja yang dinilai sudah memiliki cakupan baik. Melainkan tingkat global pun vaksinasi Covid-19 sudah berjalan dengan memuaskan pula.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 31 Maret: Positif 729, Sembuh 1.312, Meninggal 8
Walaupun, disampaikan Gunadi, WHO masih tetap mengimbau agar negara-negara yang ada untuk waspada. Terlebih terhadap sejumlah negara yang cakupan vaksinasi Covid-19 masih rendah.
"Itu yang bisa nanti menjadi sumber-sumber mungkin varian baru," ucapnya.
Maka sejalan dengan kondisi tersebut, Gunadi menuturkan sejumlah laboratorium yang ada termasuk FKKMK UGM juga masih akan diminta untuk melakukan genomik surveilans. Sebagai upaya mencegah penyebaran varian baru yang dapat dimungkinkan muncul dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang masuk ke Indonesia.
"Kemenkes tetap meminta kita setiap minggu itu running satu kali 96 atau 48 sampel. Ini untuk menangkap apakah kemungkinan ada varian baru berkembang di Indonesia atau yang dari PPLN itu," jelasnya.
Berita Terkait
-
Update COVID-19 Jakarta 31 Maret: Positif 729, Sembuh 1.312, Meninggal 8
-
Update: Kasus Covid-19 di DKI Jakarta Hari Ini Bertambah 729 Orang
-
800 Lebih, Pasien Sembuh dari Covid-19 di DIY Terbanyak Kedua di Indonesia
-
Pasar Tanah Abang Ramai, Pedagang Khawatir Kasus Covid-19 Naik Lagi
-
Update COVID-19 Jakarta 30 Maret: Positif 901, Sembuh 827, Meninggal 11
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
4 Link DANA Kaget Aktif, Peluang Dapat Saldo Gratis Tanpa Ribet di Sini
-
Jangan Sampai Salah Arah! Ini Rute Baru Menuju Parkir Pasar Godean Setelah Relokasi
-
Rusunawa Gunungkidul Sepi Peminat? Ini Alasan Pemkab Tunda Pembangunan Baru
-
Kominfo Bantul Pasrah Tunggu Arahan Bupati: Efisiensi Anggaran 2026 Hantui Program Kerja?
-
Miris, Siswa SMP di Kulon Progo Kecanduan Judi Online, Sampai Nekat Pinjam NIK Bibi untuk Pinjol