Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 05 April 2022 | 04:25 WIB
Ilustrasi klitih - (Suara.com/Iqbal Asaputro)

SuaraJogja.id - Tewasnya seorang remaja berinisial DAA akibat dugaan kejahatan jalanan atau klitih di Jalan Gedongkuning, yang masuk wilayah Kotagede, Kota Jogja menambah daftar kasus kekerasan yang harus segera ditangani. 

DAA tewas usai dihantam sebuah gir oleh orang tak dikenal di bagian wajah hingga mengalami luka serius, Minggu (3/4/2022). Dengan kondisi terkapar, nyawa korban 18 tahun ini melayang saat dalam perawatan di rumah sakit.

Kasus kekerasan yang dialami almarhum DAA terjadi saat bulan suci Ramadhan 2022. Menelisik dari catatan kejadian klitih di Kotagede, pada suasana Ramadhan tahun 2021 terjadi juga kasus klitih dengan korban berbeda. 

Kasus kejahatan jalanan di Kemantren Kotagede pada 2021 lalu melukai seorang remaja bernama Kevin pada Rabu (14/4/2021). Remaja yang berusia 15 tahun waktu itu, juga mengalami luka di bagian wajah. 

Baca Juga: Remaja Diduga Pelaku Klitih di Tegalrejo Tak Ditahan, Kapolsek Beri Penjelasan Ini

Kevin menurut penuturan mantan Kapolsek Kotagede, Kompol Dwi Tavianto tengah bermain di sekitar RSKIA, Kelurahan Prenggan, Kemantren Kotagede bersama rombongan temannya. 

Di waktu bersamaan sekitar pukul 06.00 WIB datang rombongan remaja lain. Salah satu orang berinisial D (14) diketahui membawa sebongkah batu dan melempar ke arah tempat Kevin berdiri. 

Batu seukuran kepalan orang dewasa itu melukai wajah Kevin. Rahang atas pecah dan batang hidung patah. 

Dwi Tavianto memastikan itu bukan aksi balas dendam. Hanya saja D, secara spontan melempar batu ke arah rombongan dan mengenai Kevin tepat di wajahnya. 

Meski tidak sampai menewaskan korban, kejadian itu sempat menjadi sorotan. Pasalnya orang tua korban mengunggah rasa kecewanya di media sosial terkait hukuman yang diberikan oleh D. Mengingat usia D masih di bawah umur dan penanganannya harus sesuai UU perlindungan anak. 

Baca Juga: Sempat Keluarkan Celurit, 2 Remaja Diduga Pelaku Klitih Diamankan Warga di Tegalrejo

Merespon bahwa kejadian di Kotagede tak hanya 1 kali terjadi dan di momen Ramadhan juga, Kadiv Humas Jogja Police Watch (JPW), Baharuddin Kamba meminta polisi dan pemerintah memberi perhatian lebih dalam kasus kejahatan jalanan ini. 

"Para pemangku kebijakan di tingkat daerah kabupaten, kota termasuk provinsi dan juga polisi untuk duduk bersama kembali guna mencari formulasi yang tepat dan cepat dalam menanggulangi kejahatan klitih ini," kata Kamba dihubungi wartawan, Senin (4/4/2022). 

Lebih lanjut ia mengingatkan soal munculnya tagar #JogjaDaruratKlitih akibat maraknya kejahatan jalanan ini beberapa bulan lalu. 

"Meski muncul sorotan hingga menjadi pemberitaan di skala nasional, toh nyatanya seperti musiman saja. Karena klitih kembali terjadi lagi," katanya. 

JPW, kata Kamba mendorong pihak kepolisian untuk rajin melakukan patroli pada malam hari dan untuk peran orang tua sangat penting dengan tidak memberikan izin kepada anaknya keluar malam hari.

"Karena hanya satu pilihan kalau tidak jadi korban klitih, ya si anak itu pelaku klitih," kata dia. 

Selain itu Kamba juga meminta polisi lebih sering menggelar razia kendaraan. Terutama kendaraan tanpa plat yang berpotensi melakukan tindak kejahatan.

Load More