SuaraJogja.id - Tewasnya seorang remaja berinisial DAA akibat dugaan kejahatan jalanan atau klitih di Jalan Gedongkuning, yang masuk wilayah Kotagede, Kota Jogja menambah daftar kasus kekerasan yang harus segera ditangani.
DAA tewas usai dihantam sebuah gir oleh orang tak dikenal di bagian wajah hingga mengalami luka serius, Minggu (3/4/2022). Dengan kondisi terkapar, nyawa korban 18 tahun ini melayang saat dalam perawatan di rumah sakit.
Kasus kekerasan yang dialami almarhum DAA terjadi saat bulan suci Ramadhan 2022. Menelisik dari catatan kejadian klitih di Kotagede, pada suasana Ramadhan tahun 2021 terjadi juga kasus klitih dengan korban berbeda.
Kasus kejahatan jalanan di Kemantren Kotagede pada 2021 lalu melukai seorang remaja bernama Kevin pada Rabu (14/4/2021). Remaja yang berusia 15 tahun waktu itu, juga mengalami luka di bagian wajah.
Baca Juga: Remaja Diduga Pelaku Klitih di Tegalrejo Tak Ditahan, Kapolsek Beri Penjelasan Ini
Kevin menurut penuturan mantan Kapolsek Kotagede, Kompol Dwi Tavianto tengah bermain di sekitar RSKIA, Kelurahan Prenggan, Kemantren Kotagede bersama rombongan temannya.
Di waktu bersamaan sekitar pukul 06.00 WIB datang rombongan remaja lain. Salah satu orang berinisial D (14) diketahui membawa sebongkah batu dan melempar ke arah tempat Kevin berdiri.
Batu seukuran kepalan orang dewasa itu melukai wajah Kevin. Rahang atas pecah dan batang hidung patah.
Dwi Tavianto memastikan itu bukan aksi balas dendam. Hanya saja D, secara spontan melempar batu ke arah rombongan dan mengenai Kevin tepat di wajahnya.
Meski tidak sampai menewaskan korban, kejadian itu sempat menjadi sorotan. Pasalnya orang tua korban mengunggah rasa kecewanya di media sosial terkait hukuman yang diberikan oleh D. Mengingat usia D masih di bawah umur dan penanganannya harus sesuai UU perlindungan anak.
Baca Juga: Sempat Keluarkan Celurit, 2 Remaja Diduga Pelaku Klitih Diamankan Warga di Tegalrejo
Merespon bahwa kejadian di Kotagede tak hanya 1 kali terjadi dan di momen Ramadhan juga, Kadiv Humas Jogja Police Watch (JPW), Baharuddin Kamba meminta polisi dan pemerintah memberi perhatian lebih dalam kasus kejahatan jalanan ini.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Jadwal Imsak dan Subuh untuk Wilayah Yogyakarta dan Sekitarnya 5 April 2022, Dilengkapi Bacaan Niat Puasa Ramadhan
-
Kronologi Lengkap Klitih di Gedongkuning, Berawal dari Tidak Terima Dibleyer Saat Cari Makan
-
Salah Seorang Siswanya Tewas Usai Kena Klitih di Gedongkuning, Kepala SMA Muhammadiyah 2: Kami Syok
-
Siswa SMA Muhammadiyah 2 Tewas Usai Kena Klitih di Gedongkuning, Sri Sultan Minta Pelaku Ditindak Tegas
-
Olah TKP Sampai 3 Kali, Polda DIY Masih Buru Pelaku Klitih yang Tewaskan Remaja di Gedongkuning
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Murah Tipe SUV Mei 2025: Harga Setara Motor, Pajak Murah, Perawatan Mudah
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Bantah Imbas Pilkada, Bupati Sleman Rombak Ratusan Pejabat: Saya Butuh Orang Kompeten
-
Komitmen DIY Genjot Industri Cetak, Jogja Printing Expo 2025 Digelar Ciptakan Persaingan Sehat
-
Hujan Badai Hantam Sleman, Pohon Tumbang Timpa Rumah dan Sekolah, Ini Lokasinya
-
Sri Sultan HB II Layak Jadi Pahlawan Nasional, Akademisi Jogja Ini Ungkap Alasannya
-
Punya 517 Posyandu di Jogja yang Sudah Layani Bayi serta Lansia, Target ILP Capai 83 Persen