"Hubungan warga di sini cukup baik, tidak memisahkan-misahkan ini agama ini, semua ada kebersamaan baik dalam upacara keagamaan, baik Idul Fitri maupun yang lain tetap warga Samirono melakukan kegiatan itu, kebersamaan," tegasnya.
Ditegaskan Suyanto, Pasar Ramadhan Samirono tahun ini adalah yang pertama dalam sejarah dan sudah dimulai saat awal puasa hingga direncanakan berakhir pada 29 April 2022 mendatang.
"Sekali lagi bahwa ini sejarah baru di Samirono, bahwa Pasar Ramadhan baru diadakan pada tahun 2022. Mudah-mudahan nanti berlanjut tahun depan juga bisa dilaksanakan," tuturnya.
Koordinator Syantikara Youth Centre, Suster Carolus Boromeus (CB) Mariati (52) menilai ajakan Ketua RW 1 Samirono untuk bergabung memeriahkan Pasar Ramadhan Samirono sebagai sebuah peluang. Dalam hal ini untuk semakin mendekatkan diri dengan masyarakat, khususnya warga sekitar di Samirono.
Baca Juga: Pasar Ramadhan Kota Palu Ramai Dikunjungi Warga
Ajakan itu, kata Mariati juga bukan kebetulan. Melainkan sebelumnya para suster di Syantikara sendiri juga sudah akrab dengan pengembangan aneka minuman dan makanan olahan sendiri.
"Bukan kebetulan tetapi memang kami di Syantikara mengembangkan aneka minuman dan makanan sehat. Itu yang diminta oleh Pak Suyanto (Ketua RW 1 Samirono) supaya ditawarkan siapa tahu ada yang berminat," ujar Mariati.
Lebih dari sekadar memeriahkan saja, Mariati menuturkan keterlibatannya sebagai suster CB juga sebagai upaya untuk mewujudkan semangat belarasa solidaritas kepada warga sekitar.
"Ini kesempatan baik bagi saya untuk berbela rasa dengan warga yang mencoba menjajakkan, gimana sih rasanya menawarkan apa yang sudah disiapkan berlelah-lelah di rumah ternyata tidak laku dan sebagainya. Gimana sih rasanya mau memberi harga ini baiknya seberapa," paparnya.
Ia menegaskan bahwa berbagai makanan serta minuman yang dijual di Pasar Ramadhan Samirono itu diolah dengan bersih dan sehat. Dengan harapan juga dapat memberikan manfaat juga ketika nanti dibeli dan dikonsumsi oleh masyarakat.
Baca Juga: Cerita Pedagang Pasar Sore Jogokariyan, Terima Omzet Tinggi hingga Bisa Tambah Biaya Nikah
"Kita mengolah makanan di Syantikara itu bebas dari MSG, bebas dari pengawet, yang jelas ingin berbagi sesuatu yang sehat, yang kami olah secara bersih dan supaya juga yang mengonsumsi mendapat manfaat sehat juga," urainya.
Sebenarnya keterlibatan para biarawati di tengah masyarakat itu tidak hanya sekali ini saja dilakukan. Sebelumnya berbagai kegiatan bersama masyarakat sekitar juga telah sempat dilakukan tepatnya saat CB merayakan 100 tahun beberapa waktu lalu.
Saat itu warga dari Samirono, Sagan, Terban diajak untuk mengadakan lomba lorong hijau, menanam. Mereka bersama-sama bekerja bakti kemudian melakukan pelatihan membuat mengolah sampah hingga mengolah hasil panen.
Dalam Ramadhan tahun ini, pihaknya juga tidak hanya terlibat dalam Pasar Ramadhan Samirono saja. Berbagai kegiatan juga telah disusun termasuk buka bersama dengan warga dan umat lingkungan hingga rencana penjualan sembako murah di ujung bulan suci ramadhan.
"Sebetulnya kami biasanya setiap tahun ada sembako murah. Semoga nanti ada yang lalu kemudian bisa dialokasikan untuk itu, untuk membantu warga yang memang membutuhkan bantuan pengadaan sembako," ungkapnya.
Mariati berharap dengan keterlibatan para suster ini dapat memberikan perhatian serta dukungan kepada warga sekitar khususnya umat muslim yang ada. Ikut berbelarasa tadi serta meluangkan waktu untuk bercengkerama dengan masyarakat.
Berita Terkait
-
Pasar Ramadhan Kota Palu Ramai Dikunjungi Warga
-
Cerita Pedagang Pasar Sore Jogokariyan, Terima Omzet Tinggi hingga Bisa Tambah Biaya Nikah
-
Panitia Bazar Ramadhan Masjid Raya Mujahidin Pontianak Siapkan 100 Stand, Harga Mulai dari Rp 800 Ribu hingga Rp 1 Juta
-
Dibuka Hari Ini, Pasar Ramadhan Kulon Progo Digelar di Plaza Kuliner Glagah
-
Pasar Sore Ramadhan Berpotensi Timbulkan Kerumunan, Satpol PP Kota Jogja Beri Catatan Ini
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- Jay Idzes Akhirnya Pamerkan Jersey Biru Bergaris!
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- 7 Rekomendasi Mobil Murah dengan Sunroof, Harga mulai Rp 80 Jutaan
Pilihan
-
12 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta Bukan Innova, Kabin Lapang Muat Banyak Keluarga
-
3 Rekomendasi HP Murah Terbaik 2025: Harga Mulai Rp 300 Ribuan, RAM 6 GB dan Cocok untuk Pelajar!
-
7 Rekomendasi Hybrid Sunscreen SPF 50, Tangkis Sinar UV Cegah Penuaan Dini
-
Daftar 7 Mobil Bekas Murah Semewah Alphard, Harga Mulai Rp 60 Jutaan dan Nyaman Buat Keluarga!
-
Timnas Indonesia Perlahan Lupakan Warisan STY, Kluivert Akhiri Debat Asing vs Local Pride
Terkini
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY
-
Cacing Hati Mengintai, Fapet UGM Kerahkan Mahasiswa Jaga Kualitas Daging Kurban di Jogja
-
Polemik Salat Id di Alkid: Keraton Belum Melarang, Tapi Warga Sudah Kecewa Duluan
-
Waspada Cacing Hati usai Sembelih Sapi Kurban, Pemkab Sleman Terjunkan 358 Petugas Pemantau
-
Alun-alun Kidul Ditutup untuk Salat Id? Sultan Angkat Bicara