SuaraJogja.id - Pelaku kejahatan jalanan yang menewaskan pelajar atas nama Daffa Adzin Albazith (17) pada Minggu (3/4/2022) lalu akhirnya tertangkap. Polisi menangkap lima pelaku kejahatan jalanan, yakni FAS (18), warga Sewon, Bantul, AMH (19), warga Depok, Sleman, MMA (20), warga Sewon, Bantul, HAA,(20), warga Banguntapan, Bantul serta RS (18), warga Mergangsan, Kota Yogyakarta yang merupakan geng pelajar SMK di DIY.
Mengetahui hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (disdkpora) DIY, Didik Wardaya menyanggah hal tersebut. Didik mengklaim tidak ada geng yang terafiliasi dengan sekolah.
"Geng sekolah itu kan enggak ada, ya itu kan pasti di luar sekolah. Mungkin sembunyi-sembunyi merekrut temennya atau mereka masih sekolah tapi belum lulus. Karena yang tertangkap kan di atas usia pelajar SMA," papar Didik di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (12/04/2022).
Menurut Didik, para pelaku merupakan alumni si sekolah tertentu. Namun mereka bukan merupakan pelajar di salah satu sekolah di DIY.
Selama ini Disdikpora sudah melarang keberadaan geng pelajar di sekolah. Bahkan saat penerimaan siswa baru, sekolah mewajibkan para peserta didik menandatangani kesepakatan agar tak bergabung maupun membentuk geng. Sekolah juga diminta menyiapkan sanksi khusus bagi mereka yang melanggar.
Namun bila ternyata ada pelajar yang melakukan kejahatan, pihak sekolah diminta menyerahkan kasus tersebut ke ranah hukum. Apalagi bila tindakan mereka menyebabkan adanya korban.
"Sekolah pasti nggak ada yang mengizinkan[adanya geng sekolah]. Anak-anak kan sudah tanda tangan kesepakatan bersama. Kalau melanggar kena poin dan itu diinventarisasi oleh sekolah," tandasnya.
Untuk mengantisipasi munculnya geng pelajar, lanjut Didik, pihak sekolah diminta kembali mengaktifkan kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini bisa dilakukan menyusul kasus COVID-19 di DIY melandai sehingga sekolah bisa kembali menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
"Sekolah bisa mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler agar semua tertampung dan potensi dapat dikembangkan," paparnya.
Baca Juga: Haryadi Suyuti Pastikan Yogyakarta Aman karena Kejahatan Jalanan Klitih Sudah Ditangani Optimal
Selain eksktrakulikuler, sekolah juga diminta menjalin komunikasi dengan orang tua murid. Mereka harus melakukan pengawasan, termasuk mengetahui keberadaan anak-anaknya di malam hari.
"Komunikasi harus dibangun, ketika anak di luar rumah dan melewati jam malam. Hal itu sepele tapi perlu dilakukan," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Haryadi Suyuti Pastikan Yogyakarta Aman karena Kejahatan Jalanan Klitih Sudah Ditangani Optimal
-
Polda DIY Tegaskan Pelaku Kejahatan Jalanan di Gedongkuning Tergolong Dewasa, Pastikan Proses Hukum Transparan
-
Atasi Kejahatan Jalanan, Pemda DIY Buka Pusat Rehabilitasi Anak Nakal di Pundong
-
Pelaku Kejahatan Jalanan di Gedongkuning Terungkap, JPW Ingatkan Hukuman Belum Sepenuhnya Buat Jera Pelaku
-
Beredar Akun Medsos Terduga Pelaku Penganiayaan di Gedongkuning, Salah Satu Akun Pernah Ingatkan Tak Boleh Klitih
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Petani Gunungkidul Sumringah, Pupuk Subsidi Lebih Murah, Pemkab Tetap Lakukan Pengawasan
-
Makan Bergizi Gratis Bikin Harga Bahan Pokok di Yogyakarta Meroket? Ini Kata Disperindag
-
Sampah Jadi Berkah: Bantul Manfaatkan APBKal untuk Revolusi Biopori di Rumah Warga
-
Persela Tanpa Vizcarra & Bustos: PSS Sleman Diuntungkan? Ini Kata Sang Pelatih
-
Tak Hanya Siswa, Guru SMP Ikut Keracunan Makan Bergizi Gratis di Sleman, Ternyata Ini Alasannya