SuaraJogja.id - Pemkot Yogyakarta akan memperkuat pelaksanaan Perda Ketahanan Keluarga ke masyarakat. Hal itu sebagai respon tewasnya Daffa Adzin Albasith karena kasus dugaan kejahatan jalanan di wilayah Gedongkuning, Kotagede, Kota Jogja.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjelaskan di Jogja sendiri, sudah ada Perda dalam membangun ketahanan keluarga hingga saat ini masih diterapkan.
Di sisi lain, kejahatan jalanan yang ada di Kota Jogja notabene terjadi karena anak-anak tidak mendapat pengawasan yang baik dari orang tua.
"Maka dari aturan itu, kita mendorong bagaimana keluarga itu aktif dalam menjaga anak dan keluarganya. Salah satunya adalah melarang anak keluar di atas pukul 22.00 WIB," kata Heroe di sela Rapat Koordinasi (Rakor) Kejahatan Jalanan di Balai Kota Yogyakarta, Selasa (12/4/2022)
Dalam Perda yang sudah dalam bentuk Peraturan Wali Kota (Perwal) ini, lebih condong dalam mengatur bagaimana keluarga dan masyarakat mengawasi anak-anak mereka.
Sementara dalam hal pendidikan sudah banyak diberikan dari pihak sekolah kepada pelajar.
"Dari sekolah kan sudah ada aturan kegiatan sekolah itu selesai pukul 17.00 WIB. Termasuk juga mendata geng remaja yang ada di sekolahnya," sebut dia.
Dalam rakor yang didatangi jajaran Polda DIY, Polresta Yogyakarta dan juga Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jogja juga memastikan bahwa pola kejahatan jalanan yang terjadi saat ini berawal dari gesekan antar dua kelompok.
"Dari rakor ini ditemukan kesimpulan bahwa kejahatan jalanan ini akhirnya berakhir dengan tawuran. Jadi tidak ada istilah menyerang secara acak orang yang ada di jalanan," kata dia.
Baca Juga: Disdikpora Bantah Pelaku Kejahatan Jalanan Disebut dari Geng Pelajar
Meski Perda Ketahanan Keluarga sudah ada, Heroe berharap masyarakat mampu mengaplikasikan hal tersebut. Menyusul peran orang tua atau keluarga dalam membangun masa depan anak ada di tangan mereka.
"Ini yang kami kuatkan ke depan. Jadi memang keaktifan orang tua ini yang harus dilakukan dan memperketat jam-jam anak ketika akan keluar. Jika tidak jelas tujuannya lebih baik dilarang," ujar dia.
Sementara Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan kepolisian tetap ikut menekan angka kasus kejahatan jalanan di Jogja. Patroli serta pengawasan di titik rawan wilayah Jogja diperketat.
"Kita tidak akan lelah untuk mengingatkan kepada orang tua. Jadi kasus seperti ini ada peran kuat dari keluarga. Seiring berjalan dengan peran keluarga, kami juga berpatroli terus pada jam-jam rawan," kata dia.
Berita Terkait
-
Pelaku Kejahatan Jalanan Masih di Bawah Umur, Bupati Bantul: Harus Tetap Ditindak
-
Cegah Tawuran dan Kejahatan Jalanan, Seluruh Kepala Sekolah di Bantul Akan Dikumpulkan
-
Bisa Tangkap Terduga Pelaku Kejahatan Jalanan, Warga Diingatkan Polda DIY Tak Main Hakim Sendiri
-
Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Rabu 13 April 2022: Sleman Hujan Petir Siang Hari
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat
-
Bantu Korban Sumatera, BRI Juga Berperan Aktif Dukung Proses Pemulihan Pascabencana
-
Anak Mantan Bupati Sleman Ikut Terseret Kasus Korupsi, Kejaksaan Buka Suara Soal Peran Raudi Akmal
-
Imbas Jembatan Kewek Ditutup, Polisi Siapkan Skema Dua Arah di Sekitar Gramedia-Bethesda
-
Lambat Tangani Korban, Muhammadiyah Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional Sumatera