Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 13 April 2022 | 10:57 WIB
Kepala SD N Banyurejo 1, Ismana (kontributor/uli febriarni)

Sebagai aset pemerintah kabupaten, Dinas Pendidikan yang kemudian punya wewenang berkoordinasi maupun berkomunikasi dengan Badan Keuangan dan Aset Daerah, lanjut Ismana. 

Mengingat proyek tol akan memasuki tahap pembangunan infrastruktur dalam waktu dekat, ia berharap realisasi ganti untung dilakukan oleh pemerintah. Tujuannya agar bangunan baru bisa lekas dibangun. Baik pemda atau pusat, tidak saling lempar tanggung jawab.

Memiliki luas 2.950 meter persegi, tanah kas desa yang akan menjadi pengganti lokasi sekolah juga memiliki luasan yang sama. Sekolah berharap, semua berjalan sesuai yang disampaikan dalam sosialisasi. 

"Kalau pembangunan sedini mungkin, pembangunan tidak akan asal-asalan. Dibangun sedini mungkin demi kualitas dan mengedepankan asas keselamatan gedung," ucapnya.

Baca Juga: Profil Seto Nurdiantoro, Pelatih Anyar PSS Sleman yang Pernah Didepak Manajemen Elang Jawa

Kepala Disdik Sleman Ery Widaryana menyebut, Pemkab Sleman baru akan membangun sekolah apabila sudah ada penggantian [ganti untung cair].

"Penyiapan tanahnya karena pakai tanah desa (kalurahan), nanti desa yang menyiapkan tanah relokasi," urainya.

"[Pembangunan gedung dimulai] nanti kalau sudah ada kepastian. Kalau sekarang kan belum ada kepastian, belum ada penggantian, belum ada tindak lanjut. Tapi sudah dirapatkan bersama BKAD," ucapnya.

Setelah Pemerintah Kalurahan menentukan tanah relokasi sekolah dan ganti untung cair, maka selanjutnya alokasi dana pembangunan akan diurus oleh BKAD.

"Begitu ada kepastian pembayaran, nanti terus bergerak," kata dia.

Baca Juga: Jadi Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro Mulai Berburu Pemain Baru

Sebelumnya diketahui, Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Triono Junoasmono saat groundbreaking Tol Jogja-Bawen mengatakan, pembangunan konstruksi tol ditargetkan selesai pada 2023.

Load More