SuaraJogja.id - Nasib pengurusan penggantian lahan dan gedung SD N Banyurejo 1, Tempel, Kabupaten Sleman yang tergusur proyek tol Jogja-Bawen hingga kini masih belum jelas.
Komite SD N Banyurejo 1 Purnomo mengatakan, calon tanah pengganti yang akan menjadi lokasi pembangunan SD yang baru, merupakan tanah kas desa.
Saat ini, tahapan penyiapan lahan tersebut berada di pemerintah kalurahan. Pemerintah Kalurahan sebelumnya telah berdiskusi dan menerima masukan dari warga, perihal lokasi tanah pengganti. Kalurahan pula yang mengusulkan tanah pengganti kepada Gubernur DIY. Mengingat calon tanah pengganti merupakan tanah kas desa.
"Kalau dari sisi administrasi ya sudah 90 persen, sekarang tahapannya sudah bukan di kami lagi. 10 persen sisanya ada di tingkat panitikisma. Hingga saat ini belum tahu seperti apa," ujarnya, Senin (12/4/2022).
Pihaknya hanya bisa berharap pengelola tol bertanggungjawab atas nasib sekolah. Karena bangunan gedung sekolah merupakan fasilitas publik yang mendapat jaminan dari pihak proyek tol.
"Sekolah baru bisa digusur bila sudah ada pengganti. Kalau digusur sebelum ada pengganti, kami akan protes, itu kan kesepakatan sejak awal," terangnya.
Kepala SD N Banyurejo 1 Ismana mengatakan, sekolah bersama dengan komite sudah berupaya maksimal hingga ke tingkat pemerintah kalurahan.
Pihak kalurahan, sudah menyetujui tanah yang berada sekitar 200 meter dari sekolah, menjadi tanah kas desa pengganti. Di sanalah nantinya gedung baru SD N Banyurejo 1 akan dibangun, sebelum pihak tol merobohkan bangunan lama.
Menurut Ismana, sekolah berada di bawah wewenang Dinas Pendidikan Sleman, yang tentunya membuat kapasitas mereka terbatas. Khususnya dalam membahas kelanjutan relokasi dan dimulainya pembangunan gedung baru.
Baca Juga: Profil Seto Nurdiantoro, Pelatih Anyar PSS Sleman yang Pernah Didepak Manajemen Elang Jawa
"Kami hanya bisa meminta bantuan Disdik untuk membahasnya bersama BKAD. Kalau langsung ke BKAD tidak bisa," tuturnya.
Sebagai aset pemerintah kabupaten, Dinas Pendidikan yang kemudian punya wewenang berkoordinasi maupun berkomunikasi dengan Badan Keuangan dan Aset Daerah, lanjut Ismana.
Mengingat proyek tol akan memasuki tahap pembangunan infrastruktur dalam waktu dekat, ia berharap realisasi ganti untung dilakukan oleh pemerintah. Tujuannya agar bangunan baru bisa lekas dibangun. Baik pemda atau pusat, tidak saling lempar tanggung jawab.
Memiliki luas 2.950 meter persegi, tanah kas desa yang akan menjadi pengganti lokasi sekolah juga memiliki luasan yang sama. Sekolah berharap, semua berjalan sesuai yang disampaikan dalam sosialisasi.
"Kalau pembangunan sedini mungkin, pembangunan tidak akan asal-asalan. Dibangun sedini mungkin demi kualitas dan mengedepankan asas keselamatan gedung," ucapnya.
Kepala Disdik Sleman Ery Widaryana menyebut, Pemkab Sleman baru akan membangun sekolah apabila sudah ada penggantian [ganti untung cair].
"Penyiapan tanahnya karena pakai tanah desa (kalurahan), nanti desa yang menyiapkan tanah relokasi," urainya.
"[Pembangunan gedung dimulai] nanti kalau sudah ada kepastian. Kalau sekarang kan belum ada kepastian, belum ada penggantian, belum ada tindak lanjut. Tapi sudah dirapatkan bersama BKAD," ucapnya.
Setelah Pemerintah Kalurahan menentukan tanah relokasi sekolah dan ganti untung cair, maka selanjutnya alokasi dana pembangunan akan diurus oleh BKAD.
"Begitu ada kepastian pembayaran, nanti terus bergerak," kata dia.
Sebelumnya diketahui, Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Triono Junoasmono saat groundbreaking Tol Jogja-Bawen mengatakan, pembangunan konstruksi tol ditargetkan selesai pada 2023.
Selanjutnya, jalan tol tersebut diharapkan dapat mulai tersambung secara bertahap keseluruhan pada kuartal keempat 2024.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Dibangun dengan Nilai Rp22 Triliun, Tol Jogja-Bawen Bakal Punya Empat Simpang Susun
-
Buka Groundbreaking Tol Jogja-Bawen, Dirjen Kementerian PUPR: Dulu di Sekitar Sini Disebut Medang Ing Mataram
-
Pembangunan Tol Jogja-Bawen Dimulai dari DIY, Ini Penjelasan Kementerian PUPR
-
Bantu Warga Terdampak Tol Jogja-Bawen, Mantan kades di Magelang Hibahkan Tanah
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Jelang Sertijab Menkeu, IHSG Langsung 'Tumbang' 77 Poin
-
Sri Mulyani Dicopot, Rupiah Meriang Hebat Pagi Ini
-
Harga Emas Antam Hari Ini Paling Tinggi Sepanjang Sejarah Dipatok Rp 2,08 Juta per Gram
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
Terkini
-
Muhammadiyah Sentil Menteri Baru Prabowo: "Jabatan Bukan Kebanggaan, Tapi...
-
Rp4 Miliar untuk Jembatan Pucunggrowong: Kapan Warga Imogiri Bisa Bernapas Lega?
-
2000 Rumah Tak Layak Huni di Bantul Jadi Sorotan: Solusi Rp4 Miliar Disiapkan
-
Malioboro Bebas Macet? Pemkot Yogyakarta Siapkan Shuttle Bus dari Terminal Giwangan untuk Turis
-
Tunjangan DPRD DIY Bikin Melongo, Tunjangan Perumahan Lebih Mahal dari Motor Baru?