SuaraJogja.id - Dugaan kasus penipuan kembali menimpa wisatawan saat menggunakan jasa antar jemput becak di Kota Jogja. Seorang wisatawan mengaku dimintai uang senilai Rp80 ribu yang awalnya ditawari dengan harga Rp20 ribu sudah bisa berkeliling Malioboro.
Keluhan itu disampaikan oleh akun Puji Setyorini yang di sebar melalui akun Instagram infocegatan_jogja, Minggu (17/4/2022).
Dalam unggahannya ditampilkan tangkapan layar oleh akun Puji Setyorini yang menyarankan temannya untuk berlibur di Jogja dan mencari penginapan di dekat Malioboro.
"Saya sarankan menginap di hotel dekat Malioboro dengan harga Rp250 ribu, sudah mendapat hotel berfasilitas kolam renang," tulisnya.
Ia menjelaskan temannya yang berwisata di Jogja itu memilih ngabuburit dengan berjalan kaki di Malioboro. Setelah beranjak untuk kembali ke penginapan, wisatawan tersebut ditawari jasa becak.
Dengan tarif Rp20 ribu, wisatawan sudah bisa berkeliling Malioboro. Sehingga membuat dia tertarik.
"Namun saat naik becak, bukan diajak berkeliling Malioboro, justru diajak ke pusat oleh-oleh yang harganya, menurut saya mahal. Sehingga teman saya ngeyel dan tetap meminta berkeliling saja. Tapi saat turun di dekat penginapan, teman saya kaget dari tarif Rp20 ribu, jdi Rp80 ribu. Teman saya juga sudah bilang turunnya di penginapan dan tukang becak bilang (tarifnya) Rp20 ribu," katanya.
Dalam narasinya, ketika tidak mau membayar, pengayuh becak itu berniat memanggil teman-teman mereka.
Pengunggah menyebutkan tak mempersoalkan tarif yang tiba-tiba meroket sampai Rp80 ribu dari tawaran awal yang hanya Rp20 ribu.
Baca Juga: Dua Pekan Berjualan di Teras Malioboro 1 Selama Ramadhan, Yanti Baru Kantongi Rp180 Ribu
"Tapi kenapa tidak jujur sejak awal kalau memang tarifnya Rp80 ribu. Saya cuma mau tanya strategi marketing di Malioboro memangnya begitu?, apa karena tidak boleh membawa kendaraan," ujarnya.
"Maaf karena tidak semua berwisata itu banyak duit. Terkadang hanya sekedar hiburan, kalau memang tarifnya Rp80 ribu sebaiknya jujur dari awal untuk menghindari keributan," terang dia.
Menanggapi adanya keluhan wisatawan itu, Kepala Dishub Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho mengatakan sudah ada pembinaan yang dilakukan instansinya kepada para jasa becak termasuk kusir andong.
"Tapi tidak bisa dikomparasikan kalau sudah dibina, kenapa kok masih ada saja yang melakukan pelanggaran. Artinya itu hanya dilakukan oleh satu orang saja yang melanggar," ujar Agus dihubungi wartawan.
Ia menjelaskan becak bukan trayek seperti sarana transportasi umum lain yang ada di Jogja. Maka dari itu kesepakatan awal merupakan perjanjian antara pengayuh becak dan pengguna.
"Kan rutenya tidak yang ditetapkan. Jadi hanya tawar menawar jasa pariwisata, seperti jasa angkutan di salah satu destinasi wisata, per paket Rp1 juta nah kita kan bisa menawar mungkin Rp500 ribu," kata dia.
Berita Terkait
-
Penghasilan Rp20 Ribu Per Hari, Tukang Becak di Kota Kendari Punya Rumah Setelah Menabung 15 Tahun
-
Curhat Wisatawan Alami Hal Mistis saat Naik Becak Motor di Malioboro, Bikin Merinding
-
Alasan Tukang Becak Antarkan Orang ke Bengkel Tanpa Dibayar Ini Bikin Terharu
-
Ramadhan Kelabu, Pria Berbaju Kampanye Gibran Ditemukan Meninggal Dunia di Atas Becak
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
Terkini
-
Ekspor Kemiri, Susu, Cabai: Yogyakarta Buktikan Bisa Jadi Lumbung Pangan, Ini Strategi Kementan
-
UMKM DIY Go Digital, Gojek Jadi Jurus Jitu Dongkrak Penjualan
-
Angelaida, Bocah 10 Tahun Asal Jogja, Bikin Bangga Indonesia di Ajang Ballroom Dance Internasional
-
Kronologi Lengkap: Bus Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Meninggal di Sleman
-
Dulu Relawan Gempa, Kini Jualan Es: Perjalanan Berliku Eks Napi Teroris Kembali ke NKRI