SuaraJogja.id - Kabupaten/kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini berada di PPKM di level 2 yang mana sebelumnya berada di level 3. PPKM level 2 ini berlaku sampai 9 Mei 2022.
Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti mengatakan, meski PPKM di Kota Jogja sudah turun ke level 2, tetapi masyarakat diminta warga untuk tidak lengah, apalagi jumlah kasus Covid-19 sudah melandai.
"Turunnya level ini kita imbangi dengan prosedur pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan (prokes). Bukan berarti kita akan memperketat, bukan begitu, tapi prosedur soal pengawasannya yang kita perketat lagi," ujarnya, Jumat (22/4/2022).
Supaya tak terjadi lonjakan kasus Covid-19, masyarakat diminta turut berperan aktif dalam pencegahannya, seperti tidak menyelenggarakan kegiatan yang mengundang kerumunan, khususnya di sisa bulan Ramadhan dan momentum Idul Fitri.
"Memang tidak ada larangan apapun tapi jangan sampai timbul kerumunan. Lebaran bikin acara syawalan boleh saja, tapi ya jangan nanggap dangdut segala. Cukup makan lontong opor dan sambal goreng ati saja, jangan berlebihan," tegasnya.
Haryadi juga menekankan untuk mengebut cakupan booster selama penurunan level PPKM ini. Ia meminta ada armada pelayanan vaksinasi khususnya di kawasan Malioboro.
"Di kawasan Malioboro harus ada armada yang standby di sana. Jangan sampai ada siapapun yang kesulitan akses vaksinasi, terutama booster," katanya.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, sejak awal April, penambahan kasus harian di Kota Jogja mengalami penurunan yang cukup signifikan dalam dua pekan terakhir ini. Rerata tambahan kasus harian berada di bawah lima kasus per hari. Saat ini Kota Yogyakarta menyisakan 13 kasus aktif.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jogja Emma Rahmi Aryani menambahkan, hampir semua kelurahan di Kota Pelajar ini berada pada zona kuning. Yang artinya tingkat risiko penularan rendah.
Baca Juga: 5 Tips Ampuh Agar Tak Kalap Makan Saat Lebaran
"Tidak ada kelurahan di zona merah, dan hampir semuanya berada di zona kuning. Begitu juga dengan zona risiko tingkat kemantren," ujar Emma.
Berita Terkait
-
5 Tips Ampuh Agar Tak Kalap Makan Saat Lebaran
-
5 Cara Top Up e-Toll Selain di Gerbang Tol, Simak Agar Mudik Lebaran 2022 Lebih Mudah dan Praktis
-
Kabar Gembira untuk ASN Kota Cimahi, Pekan Depan THR dan Tunjungan Cair
-
Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang Dibuka 26 April, Sekdaprov: Khusus Kendaraan Golongan 1
-
Libur Panjang Lebaran, 23 Juta Pemudik Bakal Melintasi DIY
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Rusunawa Gunungkidul Sepi Peminat? Ini Alasan Pemkab Tunda Pembangunan Baru
-
Kominfo Bantul Pasrah Tunggu Arahan Bupati: Efisiensi Anggaran 2026 Hantui Program Kerja?
-
Miris, Siswa SMP di Kulon Progo Kecanduan Judi Online, Sampai Nekat Pinjam NIK Bibi untuk Pinjol
-
Yogyakarta Berhasil Tekan Stunting Drastis, Rahasianya Ada di Pencegahan Dini
-
Tangisan Subuh di Ngemplak: Warga Temukan Bayi Ditinggalkan di Kardus