SuaraJogja.id - Gempa guncang Keraton Yogyakarta, Selasa (26/04/2022) pagi. Abdi dalem yang berada di dalam keraton pun melarikan diri.
Namun apes, tiga abdi dalem tertimpa reruntuhan bangunan yan roboh di Bangsal Trajumas. Mereka mengalami luka parah pada kepala, kaki dan tangannya.
Peristiwa ini merupakan simulasi kejadian yang sama pada 27 Mei 2006 silam di DIY. Saat gempa Jogja berukuran 5,9 SR melanda, banyak bangunan yang rusak di keraton.
"Saat gempa jogja tahun 2006, bangsal Trajumas rubuh. Sejumlah bangunan juga retak akibat getaran gempa bumi. Untungnya tidak ada korban jiwa karena kejadian berlangsung pada pagi hari," ungkap Komandan Tanggap Darurat Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Tirtawijaya usai simulasi di Kompleks Keraton Yogyakarta, Selasa Siang.
Baca Juga: Tanah di Alun-alun Utara Dikeruk, Ini Penjelasan Keraton Yogyakarta
Menurut Tirtawijaya, Bangsal Trajumas bukanlah lokasi berkumpulnya para abdi dalem. Kondisi ini yang akhirnya membuat tidak ada korban jiwa saat gempa terjadi.
Padahal di DIY, 6.234 warga meninggal dunia akibat gempa bumi. Kerusakan yang parah terjadi di Bantul dan Kota Yogyakarta.
"Bangsal Trajumas ini bangunan secara fisik yang rusak," jelasnya.
Berdasarkan pengalaman tersebut, Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X menyelenggarakan simulasi penanganan bencana alam gempa bumi dan kebakaran. Semua abdi dalem, mulai dari abdi dalem Krida Mardawa, Purakara, Puraraksa, Tepas Tanda Yekti dan abdi dalem Nitya Budaya turut serta.
Simulasi pertama pernah dilaksanakan pada 2017 silam. Namun saat itu hanya fokus pada penanganan kebakaran di Keraton Yogyakarta.
Baca Juga: Kunjungi Keraton Yogyakarta, Delegasi G20 Disuguh Lukisan Maestro Raden Saleh hingga Bir Jawa
"Sementara untuk gempa bumi perdana baru saat ini atas pemintaan Sri Sultan," jelasnya.
Berita Terkait
-
Nyawa Taruhannya, Radio Ini Lawan Junta Myanmar dari Bawah Tanah: Kisah Pendiri Federal FM
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
Jangan Panik! Ini Kunci Selamat dari Dahsyatnya Gempa Bumi: Sebelum, Saat dan Sesudah Terjadi
-
Daftar 13 Daerah Indonesia Dihantui Gempa Megathrust, Kepulauan Mentawai Paling Berisiko?
-
Korban Tewas Gempa Myanmar Naik Terus, Kini Tembus 3.471 Jiwa
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu