SuaraJogja.id - Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Kabupaten Bantul sampai saat ini masih tidak beroperasi lantaran akses jalan menuju ke sana diblokir oleh masyarakat sejak tanggal 8 Mei 2022. Mereka yang menamakan dirinya Aliansi Banyakan Bergerak menuntut TPST Piyungan ditutup secara permanen.
Alasannya, limbah air sampah atau air lindi yang bersumber dari TPST Piyungan. Limbah tersebut selain mencemari air sungai, juga merusak tanaman padi warga. Warga pun tak bisa mengolah air sumur karena air tanah juga terdampak limbah ini.
Diblokirnya jalan ke TPST Piyungan berdampak pada menggunungnya sampah-sampah di Kota Jogja. Di depo sampah Dukuh, Mantrijeron, Kota Jogja ditutup dan warga dilarang membuang sampah karena sudah penuh.
Selain itu, di simpang empat taman sari tampak juga tumpukan sampah. Bahkan tumpukan sampah itu meluber ke jalan raya.
"Tumpukan sampah ini sudah ada empat hari di depo," ujar warga sekitar, Widodo ditemui SuaraJogja.id, Selasa (10/5/2022).
Menurutnya, fenomena penumpukan sampah selama berhari-hari bukanlah hal baru. Namun, penumpukan ini durasinya dianggap yang terlama.
"Dulu juga pernah menumpuk begini sampahnya, enggak heran lah, tapi ini kok sampai empat hari belum diangkut. Kalau enggak segera diangkut tambah banyak," tuturnya.
Sampah yang menggunung memakan bahu jalan sehingga mengganggu lalu lintas. Seharusnya sampahnya dibawa masuk tapi di dalam baknya juga sudah penuh.
"Truk sampah juga tidak ada yang mengambil karena sudah tahu ada pemblokiran akses TPST Piyungan. Katanya sih besok sudah mulai diangkat truk," ujar dia.
Baca Juga: TPST Piyungan Ditutup Warga, DLH Bantul Tunggu Kebijakan dari DLHK DIY
Widodo menyampaikan, yang membuang sampah di sana bukan hanya warga sekitar. Tapi ada pengguna jalan yang melintas lalu membuang sampah.
"Jadi tidak hanya dari warga sekitar saja yang buang sampah. Ada yang lewat lalu turun langsung buang sampah," imbuhnya.
Harapannya sampah-sampah itu segera diangkut supaya baunya tidak semakin menyengat.
"Baunya sudah sangat mak seng atau nyengat banget. Saya sih sudah biasa tapi kan kasihan yang lain," katanya.
Berita Terkait
-
TPST Piyungan Ditutup Warga, DLH Bantul Tunggu Kebijakan dari DLHK DIY
-
Dilema TPST Piyungan, Harus Ada Solusi yang Solutif
-
Dampak Pemblokiran Jalan Menuju TPST Piyungan, Heroe Poerwadi: Simpan Dulu Sampahnya
-
Akses ke TPST Piyungan Masih Dijaga, Warga Tegas Minta Ditutup Permanen
-
DIY Darurat Sampah, Pemda Perpanjang Daya Tampung Pembuangan Lama
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026
-
MJO Aktif, Yogyakarta Diprediksi Diguyur Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG
-
Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya
-
PTS Akhirnya Bernapas Lega! Pemerintah Batasi Kuota PTN, Yogyakarta Jadi Sorotan
-
Kisah Diva Aurel, Mahasiswi ISI Yogyakarta yang Goyang Istana Merdeka