SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman berupaya mewujudkan rencana pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Digadang-gadang, salah satu TPST milik Kabupaten Sleman kelak akan menggunakan teknologi pengolahan sampah dari Jerman.
Hal itu dikemukakan oleh Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, kepada segenap wartawan, Kamis (12/5/2022).
"Mendatangkan mesin dari Jerman, sehingga sampah yang dihasilkan ada output bermanfaat bagi beberapa sektor, kompos dan lainnya. Bahkan dari yang kami pelajari di Malang, hasil dari output olahan sampah bisa digunakan untuk mengganti biaya operasional harian TPST," ucapnya.
TPST di Kapanewon Kalasan tersebut sedianya dibangun menggunakan APBD sebesar Rp38 miliar dan diharapkan dapat beroperasi pada 2023.
Baca Juga: Blokade TPST Piyungan Akhirnya Dibuka, Warga Tetap Kawal Janji Pemda DIY
Bukan hanya TPST di Kalasan, TPST di Kapanewon Minggir yang akan dibangun menggunakan DAK, diharapkan bisa beroperasi pula pada 2023.
Ia mengakui, rencana pembangunan TPST ini sebelumnya terganjal dengan penolakan warga dan belum ditemukannya lokasi yang representatif.
"Kami pendekatan dengan warga. Warga banyak yang berpikir terlalu jauh, padahal nanti [pengolahan] sampah outputnya bukan sampah lagi, tapi yang bisa dimanfaatkan," terangnya.
"Alhamdulillah tahun ini ada semacam pencerahan, yang sudah dipastikan berjalan di Tamanmartani, Kalasan. Menggunakan tanah kas desa lebih kurang 1.3 Ha," ungkap Danang.
Dengan dibangunnya empat TPST di Kabupaten Sleman, diperkirakan jumlah sampah sisa bisa ditekan sampai 75%.
Baca Juga: Blokade TPST Piyungan Dibuka, Tumpukan Sampah di Kota Jogja Mulai Diangkut
"Semua sampah yang bisa diolah, diolah di TPST di Sleman. Jadi biaya untuk kami membuang ke sana [TPA Piyungan] juga berkurang jauh," tuturnya.
Ia menambahkan, seandainya bisa, diharapkan kelak tidak ada lagi residu sampah milik Kabupaten Sleman yang dibuang lagi ke TPA Piyungan.
"Dalam gambaran kami, untuk menunggu TPST ini jadi mulailah kami sosialisasi ke tingkat masyarakat agar mau membuang sampah dengan memilah seperti dijelaskan tadi," tambah Danang.
"Jadi setelah di TPST, sudah tidak memilah lagi, sudah tinggal diolah dengan sistem, jadi mempercepat," kata dia.
Daripada Untuk Bayar Retribusi ke Piyungan, Uang Daerah Dipakai Bangun TPST
Dalam data milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman, warga Sleman menghasilkan sampah sebanyak
706,77 ton per hari.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY