Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 12 Mei 2022 | 16:43 WIB
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi memberi keterangan pada wartawan ditemui di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Kamis (21/4/2022). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota Yogyakarta mengaku tengah menyiapkan upaya terkait persoalan sampah di wilayahnya. Satu satunya mengenai penyediaan lokasi pengolahan sampah sendiri yang akan segera dibangun.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, sebenarnya Kota Jogja sudah memproses sebagian sampah yang ada di wilayahnya. Namun memang kapasitasnya masih tergolong masih kecil.

"Ke depan kita memang nantinya akan membangun tempat pengolahan sampah sendiri untuk kota Yogyakarta yang kapasitasnya nanti secara bertahap nanti akan kita kuatkan," kata Heroe kepada awak media, Kamis (12/5/2022).

Lebih jauh disampaikan Heroe, saat ini pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 2 hektare di wilayah Kabupaten Bantul. Namun bukan tidak mungkin luasan itu masih akan bertambah seiring dengan pengembangan yang ada.

Baca Juga: DLH Jogja Sebut Produksi Sampah Meningkat 15 Persen Selama Libur Lebaran

Pertambahan luasan lahan sendiri juga akan menyesuaikan dengan teknologi pengolahan sampah yang digunakan. Dengan tentunya tetap memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan.

"Sekarang yang sudah ada sekitar 2 hektare-an sih, nanti kita bisa kita tambah lagi. Makanya nanti kita lihat pertumbuhan bagaimana pengolahannya," ungkapnya.

Wilayah Bantul yang dipilih sebagai lokasi pengolahan sampah, kata Heroe sudah melalui berbagai pertimbangan. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, dihasilkan bahwa area Bumi Projotamansari ideal atau sudah sesuai dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang ada.

"Kita enggak bisa membangun di luar kawasan untuk RTRW yang sampah. Kita sudah komunikasi dengan penduduk setempat dan insya allah sudah tidak ada masalah karena di sana tidak dibuang tapi diolah sehingga tidak akan terjadi penumpukan seperti ini. Artinya nanti kita bisa buat pengolahan pembuangan," paparnya.

Heroe mengungkapkan bahwa Kota Jogja memang tidak masuk sebagai wilayah percontohan atau pilot proyek dari pemerintah pusat terkait masalah sampah yang dikonversi menjadi tenaga listrik. Sehingga Pemkot Jogja perlu membangun sendiri dengan anggaran yang memang cukup besar.

Baca Juga: Masyarakat Bandung Punya PR Untuk Kurangi Sampah Hingga 800 Ton Perhari! Ini yang Harus Dilakukan

"Anggaran saya tidak begitu hafal. Tapi ada peralatan generator anorganik itu yang sampai Rp15 miliar kapasitas antara 40 sampai 50 ton," ucapnya.

Penyediaan lokasi pengolahan sampah itu direncanakan bakal mulai pada tahun depan. Dengan dimulai sejak sekarang mulai dari pengadaan serta untuk pembayaran dilakukan tahun depan sekaligus pelaksanaan.

Ia optimis skema pengolahan sampah yang akan dihadirkan oleh Pemkot Jogja ini dapat memberi solusi bagi persoalan sampah di wilayahnya. Terlebih dengan integrasi yang perlu untuk dilakukan agar bisa diolah sesuai dengan kapasitasnya.

"Termasuk pemisahan organik dan anorganik nanti kan pengolahannya itu. Yang anorganik nanti kita olah menjadi batako dan segala macam. Yang organik nanti bisa diolah menjadi pupuk sampai makan ikan dan lainnya," pungkasnya.

Load More