Scroll untuk membaca artikel
Tim Liputan Khusus
Senin, 16 Mei 2022 | 12:19 WIB
Universitas Gadjah Mada. [dok UGM]

"Maaf, proses pilrek UGM sudah selesai, sehingga isu itu tidak relevan lagi. Maaf saya tidak bisa berkomentar lagi," ujar Fahmy dihubungi melalui pesan singkat, Sabtu (14/5/2022).

Mendengar lobi-lobi

Sementara itu, Guru Besar Hukum UGM yang juga sempat menjadi salah satu kandidat calon rektor UGM 2022-2027, Prof Sigit Riyanto juga mengatakan pernah mendengar lobi-lobi terkait pemilihan rektor tersebut.

"Ya saya mendengar informasi seperti itu ya, tapi tentu tidak bisa disampaikan secara gamblang. Proses lobi, negosiasi itu kan biasa sajalah. Cara untuk bernegosiasi orang itu kan bermacam-macam sesuai kepentingan dan standar etika masing-masing. Itu kan kira-kira dalam dinamika proses selalu ada hal seperti itu ya tapi saya tidak merasa gimana-gimana ya masih biasa," kata Sigit dihubungi sebelum rapat pleno senat akademik untuk Seleksi Calon Rektor UGM di Grha Sabha Pramana beberapa hari lalu.

Baca Juga: Makin Mengerucut, Ini Tiga Nama Calon Rektor UGM

Menurut Sigit, masing-masing pihak punya cara sendiri untuk berkontribusi. Entah menggunakan cara apapun itu, baik lobi-lobi ataupun memilih dengan cara lain dari akademisi.

Dengan tentu, menjunjung tinggi standar etik, menjunjung kepantasan dalam satu proses pemilihan, serta menghormati kesetaraan. Selain itu perlu juga menghargai kapasitas kolega dari antarsesama intelektual.

"Ya menurut saya seperti itu," ucapnya.

Sigit sendiri menyatakan tidak pernah mendapatkan intimidasi. Ia justru mendapat berbagai apresiasi dan dukungan dari para kolega serta seniornya. Tidak hanya dari fakultasnya saja tetapi juga dari fakultas lain.

"itu sih yang saya terima. Saya tidak merasa punya beban, karena komunikasi dari temen-temen yang saya terima selalu positif," ujarnya.

Baca Juga: Enam Nama Bakal Calon Rektor UGM Diumumkan, Ini Daftarnya

Ditambahkan Sigit, ia sendiri tidak mau terlibat dengan lobi-lobi dalam ajang pemilihan rektor ini. Walaupun memang Sigit tidak menampik informasi itu banyak berseliweran.

"Saya tidak melibatkan diri dan tidak mau ke ranah itu (lobi-lobi) karena saya tidak dalam posisi untuk berupaya melakukan hal-hal itu (lobby dari orang lain) dalam mencapai suatu tujuan tapi iya itu memang banyak berseliweran," tandasnya.

Sigit sendiri sebelumnya masuk ke dalam enam bakal calon rektor UGM periode 2022-2027 itu. Selain dirinya ada nama-nama lain di antaranya adalah Ali Agus (Fakultas Peternakan), Bambang Agus Kironoto (Fakultas Teknik), Deendarlianto (Fakultas Teknik), Ova Emilia (Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat) serta Teguh Budipitojo (Fakultas Kedokteran Hewan).

Dari enam nama bakal calon tersebut saat ini sudah mengerucut menjadi tiga calon rektor terpilih melalui Rapat Pleno Senat Akademik untuk Seleksi Calon Rektor UGM, yang diselenggarakan di Grha Sabha Pramana, Kamis (12/5/2022) kemarin. Tiga nama calon rektor tersebut adalah yakni Bambang Agus Kironoto, Deendarlianto dan Ova Emilia.

UGM Membantah

Ditemui terpisah, Wakil Rektor UGM Bidang Kerja Sama dan Alumni, Paripurna Sugarda menegaskan tidak ada tekanan dalam bentuk apapun kepada pihak mana pun dalam pemilihan rektor kali ini. Ia membantah isu-isu yang berseliweran tersebut.

Load More