Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 02 Juni 2022 | 11:57 WIB
Pasar ditutup, penjual hewan ternak di Gunungkidul nekat jualan di pinggir jalan. [Kontributor / Julianto]

SuaraJogja.id - Semua pasar hewan di Gunungkidul ditutup oleh pemerintah menyusul ditemukannya hewan ternak yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal ini membuat pedagang hewan ternak kebingungan menjual dan membeli barang dagangannya.

Kamis (2/6/2022) pagi, puluhan pedagang terlihat datang ke Pasar Siyonoharjo, salah satu pasar hewan terbesar di wilayah ini. Kamis (2/6/2022) kebetulan bertepatan dengan hari pasaran Wage (kalender Jawa) di mana bertepatan dengan jadwal pasar Siyonoharjo buka. 

Karena pasar ditutup, para pedagang akhirnya nekat menurunkan hewan ternak mereka di luar pagar pasar tersebut. Kerumunan pedagang dan pembeli terlihat mulai muncul karena mereka kemudian melakukan transaksi di luar pagar tersebut.

Selang beberapa saat kemudian Dinas Perdagangan, Dinas Peternakan dikawal oleh belasan polisi mendatangi kerumunan pedagang tersebut. Mereka meminta pedagang dan pembeli untuk kembali ke rumah serta membawa dagangannya.

Baca Juga: Gara-gara Bersin, Bocah Kelas 5 SD di Gunungkidul Tak Sengaja Telan Jarum Saat Hendak Mengenakan Jilbab

Wagiyarto, pedagang asal Playen mengaku kecewa dengan penutupan pasar hewan tersebut. Karena akan menyulitkan pedagang dan calon pembeli hewan ternak. Mereka tidak bisa berjualan dan tidak bisa membeli hewan ternak.

"Saat ini masa panen kami. Kalau ditutup bagaimana,"ujar dia, Kamis.

Wagiyarto mengaku sebenarnya sudah mengetahui jika pasar hewan ditutup. Namun ia tetap nekat datang ke pasar karena ingin mencoba peruntungan berjualan di luar pagar pasar. 

Ia beranggapan jika berjualan di dalam pasar dilarang maka ia akan menggelar dagangannya di luar pasar. Dengan harapan diperkenankan oleh petugas Dinas Perdagangan dan Dinas Peternakan. 

"Ternyata malah dibubarkan. Ada polisi segala,"ujar dia.

Baca Juga: 56 Ternak di Gunungkidul Alami Gejala PMK, Tersebar di Berbagai Kapanewon

Ia sebenarnya cukup kecewa harus membawa kembali kambingnya ke rumah. Ia mengaku rugi karena harus mengeluarkan ongkos untuk mengangkut kambing-kambing tersebut. Namun ia pasrah, karena hanya orang kecil yang tidak bisa berbuat apa-apa.

Load More