SuaraJogja.id - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, mengimbau para nelayan untuk libur melaut mengingat adanya gelombang laut setinggi dua sampai empat meter yang menerjang wilayah Kulon Progo.
Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan dan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo, Wakhid Purwosubiyantara mengatakan sesuai dengan peringatan yang telah dikeluarkan BMKG, bahwa ada gelombang laut setinggi dua sampai empat meter.
"Kami mengimbau nelayan di TPI Trisik Banaran tidak melaut terlebih dahulu. Keselamatan nelayan jauh lebih utama," kata Wakhid di sela sela monitoring pasca gelombang tinggi di TPI Trisik, Kamis (16/6/2022).
Nelayan diminta untuk tetap menjaga diri. Selain itu tidak mengabaikan semua peringatan yang dikeluarkan BMKG. Ia mengatakan, akhir-akhir ini, cuaca sulit diprediksi, walaupun ini sudah masuk musim paceklik karena ikan di laut sulit ditangkap, yang biasanya terjadi dari Mei sampai dengan September.
Ia mengatakan gelombang tinggi di Pantai Trisik sudah menembus rerimbunan cemara udang sampai di laguna dan menyapu tanaman pandan laut yang baru saja ditanam secara swadaya oleh Kelompok Pelestari Alam dan Satwa sebanyak 200 batang di selatan laguna Trisik. Tujuan utamanya mampu menahan abrasi.
"Bangunan yang di kawasan Pantai Trisik rusak parah akibat dihantam gelombang tinggi. Kemudian banyak tanaman cemara udang yang roboh juga," katanya.
Sementara Koordinator SAR Linmas Glagah, Aris Widyatmoko mengatakan gelombang tinggi menyebabkan beberapa kios dan toilet Pantai Trisik roboh. TPI Pantai Trisik juga sudah hampir ambles terkena abrasi.
Kemudian, wilayah selatan yang terkena gelombang tinggi dan mengibarkan abrasi, yakni selatan Bandara Internasional Yogyakarta.
"Sedangkan nelayan di Kulon Progo sendiri sudah tiga hari terakhir tidak melaut karena gelombang laut sudah tinggi," katanya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Kapal Nelayan Pasaman Barat Terbalik Dihantam Badai, 1 Tewas, 2 Selamat dan 1 Hilang
-
Ada Tambahan Pemilih Pemula di Kulon Progo, KPU Sebut DPB Hingga Mei 318.979 Orang
-
Tak Ditemukan Kasus PMK di Pasar Pengasih, Pemkab Kulon Progo Buka Transaksi Jual Beli Sapi
-
Masyarakat Pesisir Dan Nelayan di Lombok Tengah Diminta Tak Melaut Saat Supermoon
-
Tangani Wabah PMK, Kulon Progo Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Tak Terganggu
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa Mendapatkan Pendampingan dari BRI untuk Pembekalan Bisnis dan Siap Ekspor
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi