Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 20 Juni 2022 | 13:45 WIB
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus di Pertemuan Pertama Menteri Kesehatan G20 di Hotel Marriot Jogja, Senin (20/6/2022). [Hiskia Andika Weadcaksana / Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sebanyak 40 persen penduduk dunia belum menerima vaksinasi Covid-19. Hal tersebut harus diwaspadai mengingat penyebaran atau penularan virus Covid-19 masih berlangsung di beberapa wilayah.

"40 persen dari populasi dunia masih belum tervaksinasi. Sementara risiko kemunculan varian virus baru dan lebih berbahaya tetap tak bisa dipungkiri," kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus di Pertemuan Pertama Menteri Kesehatan G20 di Hotel Marriot Jogja, Senin (20/6/2022).

Tedros tidak memungkiri bahwa saat ini penanganan pandemi Covid-19 secara global sudah menunjukkan perbaikan. Terlebih setelah melewati puncak penularan kasus pada Januari lalu.

Hal itu dilihat pula dari banyak negara yang sudah mencabut kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat. Bahkan kondisi saat ini sudah hampir layaknya seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda.

Baca Juga: AS Resmi Luncurkan Dosis Vaksin Covid-19 untuk Bayi

"Tentu saja, ada kemajuan. Tapi persepsi bahwa pandemi sudah berakhir meski bisa dimaklumi itu salah kaprah," ujarnya.

Pasalnya, kata Tedros, masih terjadi peningkatan transmisi di banyak negara. Termasuk kasus Covid-19 yang juga meningkat di beberapa negara.

Kondisi itu tak terlepas dari fakta menurunnya frekuensi pengujian serta pengurutan genome dalam rangka melakukan pelacakan virus corona di berbagai wilayah.

"Ini tak terlepas dari kenyataan bahwa pengujian dan pengurutan (genome) telah menurun tajam. WHO sangat khawatir bahwa kurangnya pengujian dan pengurutan ini membutakan kita terhadap evolusi virus (Covid-19)," tuturnya.

Pihaknya mengatakan jika tidak diantisipasi secara baik sejak dini. Maka dikhawatirkan siklus kepanikan dan kelalaian di dunia akan terjadi kembali.

Load More