Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Senin, 11 Juli 2022 | 17:43 WIB
Pandi Daryatmo menunjukkan dua ekor sapi miliknya yang diberli Raffi Ahmad di Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Senin (11/7/2022). (Kontributor Suarajogja.id/Uli Febriarni)

Pada intinya, merawat sapi membutuhkan komitmen besar untuk mengurus kesehatan, makan dan kebersihannya.

"Seperti anak sendiri. Bahkan yang punya belum makan, sapinya sudah makan duluan," guraunya.

Musim PMK, Pandi: Selain Anggota Keluarga Tidak Boleh Masuk Kandang

Di saat banyak peternak kelimpungan mengurus ternak mereka yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK), ia tak menanggapinya berlebihan.

Baca Juga: Diberi Nama OntoSeno, 5 Potret Sapi Kurban Raffi Ahmad Seberat 1,3 Ton

Namun, ia akui, sejak PMK masuk ke DIY, ada sedikit perbedaan yang ia lakukan kepada kandang dan sapi-sapinya. Tentunya sebagai langkah pencegahan agar sapi milik Pandi dan keluarga tetap sehat. Langkah antisipatif yang dipilih Pandi persis semi lockdown.

"Kalau habis ada orang lihat [sapi], langsung saya semprot antiseptik. Baik kandangnya dan sapinya. Terutama kandangnya ya, kalau sapinya semua tubuhnya saya semprot, punggungnya, kakinya, kecuali dahi," sebut dia.

"Akhir-akhir ini, saya larang orang lihat sapi di kandang. Tidak boleh ada yang masuk kandang, kecuali anggota keluarga," tegas dia.

Kini, ia menahan diri membeli anakan baru sapi untuk digemukkan. Situasi PMK membuat ia fokus terlebih dahulu mengurus dua sapi metal terakhir.

"Belum berani [beli]," ucapnya.

Baca Juga: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Beli 20 Ekor Sapi Kurban, Waw!

Pernah Gagal, Namun Baginya Hal Biasa

Usai mempersilakan tim Suarajogja.id menyeruput teh hangat yang baru saja disajikan oleh putrinya, Pandi melanjutkan bunga rampai kehidupannya sebagai peternak sapi.

Menurut Pandi, menjadi manusia itu harus ada perubahan dari waktu ke waktu. Pandi mengakui, pundi-pundi uang miliknya dulu tak seperti sekarang, biasa saja.

Perjuangannya dalam beternak sapi pada akhirnya bisa sedikit demi sedikit membawa wajah baru dalam kehidupan keluarganya. Setidaknya dalam segi ekonomi.

"Kalau dulu bisa beli sepeda, sekarang bisa beli motor," terangnya.

Sapi hasil gemukan Pandi dibanderol harga Rp25 juta untuk yang termurah, sedangkan untuk harga tertinggi berada pada kisaran Rp200 juta.

Load More