Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Senin, 11 Juli 2022 | 17:43 WIB
Pandi Daryatmo menunjukkan dua ekor sapi miliknya yang diberli Raffi Ahmad di Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Senin (11/7/2022). (Kontributor Suarajogja.id/Uli Febriarni)

"Suami saya ikut cari pakan sapi, meracik dan memberi pakan hingga sapi berukuran besar-besar," tuturnya.

Suaminya selalu pulang ke rumah di Salam untuk memberi pakan sapi. Bukan hanya satu atau dua kali, terkadang sampai tiga atau empat kali.

"Sepulang kerja sore, dia nanti urus sapi dari sampai jam 00.00 WIB atau 01.00 WIB. Pagi sudah kerja lagi, dari dulu seperti itu," sebutnya.

Ayah mertua dan keponakan turut ikut serta merawat dan membantu mengurus sapi-sapi tersebut, tambah Tia.

Baca Juga: Diberi Nama OntoSeno, 5 Potret Sapi Kurban Raffi Ahmad Seberat 1,3 Ton

"Suami saya memang lebih sering urus sapi malam hari, apalagi kalau libur dari pagi. Bisa seharian pagi sampai malam ya di kandang sapi," tuturnya, sambil menggoda buah hati terkecilnya. Usaha Tia berhasil, si kecil tersenyum.

"Awalnya sulit menerima itu, waktu untuk keluarga kan kurang. Ya to? Hoo to? Bahkan untuk menyisihkan liburan harus direncanakan jauh-jauh hari. Enggak bisa bisa 'Yah, kita ke nganu [suatu tempat] sekarang. Wah mesti ada agenda, sibuknya luar biasa," terangnya.

Bahkan tak jarang, Sulistyo harus memberikan home care ke rumah pasien-pasiennya. Baik itu pasien di Kotagede, di tengah perkotaan Sleman atau pasien di tempat lain.

"Pulang masih mengurusi sapi jam 01.00 WIB atau jam 02.00 WIB. Setiap hari gitu, yo wis terimalah, wong wis aktivitasnya seperti itu," ungkap dia.

Tia pada akhirnya memahami bahwa yang dilakukan Sulis adalah berjuang untuk keluarga dan menafkahi keluarga. Dengan demikian ia harus menerima, karena ia meyakini, hasil kerja keras Sulistyo juga diperuntukkan bagi keluarga.

Baca Juga: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Beli 20 Ekor Sapi Kurban, Waw!

"Saya salut dengan suami saya atas usahanya. Ke sana sendiri capek tapi enggak dirasa capek," tandasnya.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More