SuaraJogja.id - Seorang pria berinisial FAS (27) dicokok polisi di Klaten, Jawa Tengah setelah melakukan tidakan tidak terpuji dengan melakukan aksi ekshibisionisme kepada anak. Pelaku diduga telah melakukan tindak pidana kejahatan terhadap anak terkait dengan eksploitasi dan distribusi materi pornografi dan kesusilaan korban anak melalui jaringan media sosial.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda DIY AKBP Roberto Pasaribu mengatakan pihaknya memproses perkara ini dengan Scientific Crime Investigation atau berbasis ilmiah. Ia menyebut tersangka FAS juga sudah dilakukan pemeriksaan psikologis oleh biro psikologi SDM Polda DIY.
"Hasilnya bahwa memang tersangka FAS ini secara kompetensi, mandiri dan bertanggungjawab keteranganya, dia (tersangka) ini secara sadar dan dia mengerti bahwa yang dilakukannya adalah sebuah kejahatan," ujar Roberto kepada awak media di Mapolda DIY, Senin (11/7/2022).
Selain itu, kata Roberto, tersangka mengerti perbuatan yang dilakukannya itu sebenarnya karena hasrat seksual. Dalam artian yang bersangkutan mengalami suatu kepuasan tertentu ketika melakukan perbuatan tersebut.
Baca Juga: Beraksi Sejak Mei, Pelaku Pedofil Mengaku Teman Sebaya Guna Perdaya Para Korbannya
Terkait dengan pemilihan anak-anak sebagai korbannya, disampaikan Roberto, akibat tersangka merasa yakin dengan anak-anak itu tujuannya bisa tercapai. Sehingga diperlukan pengawasan yang lebih kepada anak-anak.
"Ini yang harus betul-betul kita lihat, ini juga harus memerlukan sebuah proses solusi apa yang terjadi setelah ini. Mohon diawasi dan ditemani jadi sebagai orang tua harus paham dengan siapa anak-anak kita berkomunikasi. Sifat anonimus dariapada dunia cyber ini seseorang bisa menjadi apa saja," ucapnya.
Ia menyampaikan di dalam pemeriksaan itu dijelaskan bahwa adanya unsur resiko berbahaya untuk mengulangi perilakunya. Hal itu diperkuat dengan aksinya yang sudah dilakukan sejak Mei 2022 itu hingga menelan 4 korban.
"Dari empat orang yang dihubunginya tidak ada satu proses yang membuatnya dia cukup puas dengan satu. Jadi berlanjut-berlanjut, untuk itu kita sampai melakukan proses penegakan hukum terhadap yang bersangkutan," terangnya.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengatakan kejahatan ini bisa menimpa siapapun dan dimanapun terlebih dalam kategori anak. Apalagi dengan kecanggihan teknologi saat ini.
Baca Juga: Penjahat Seksual pada Anak Ditangkap Polda DIY, 3 Orang Jadi Korban lewat Video Call
"Sehingga mulai akhir bulan Juni, minggu terakhir bulan Juni 2022 Polda DIY mendapatkan informasi tentang tindak pidana kemudian berusaha keras untuk mengungkapkan. Alhamdulillah hari ini bisa kita sampaikan satu pelaku yang sudah kita amankan di Polda DIY dan sudah dilakukan penahanan," ucap Yuli.
Berita Terkait
-
Siapa Ibu Richelle Skornicki dan Sandrinna Michelle? Dikasihani Usai 2 Anak Diduga Dipacari Pedofil
-
Richelle Skornicki Kelas Berapa? Bikin Geger Usai Dipacari Aliando Syarief yang 13 Tahun Lebih Tua
-
Segini Kekayaan Sean Diddy Combs: Rapper Amerika Pedofil dan Pelaku Perdagangan Seks
-
Jaringan Ganja Antar Provinsi Jogja-Medan-Aceh Dibongkar, 1 Kg Lebih Ganja Disita!
-
Kasus Pedofil Mengerikan, Pria Mantan Pengasuh Anak Lecehkan 60 Korban di Bawah Umur
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
-
Debat Pilkada Dianggap Gagal, Aktivis Minta Solusi Lokal untuk Krisis Iklim di Kaltim
-
Harga Emas Antam Masih Bertahan Tinggi di Level Rp1.541.000/Gram Pada Akhir Pekan
Terkini
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia