Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 14 Juli 2022 | 21:05 WIB
Sejumlah pemateri memberikan paparan kepada peserta dalam Pelatihan UKM Berbasis Digital yang digelar oleh Diskominfo DIY. [dok.Diskominfo DIY]

SuaraJogja.id - Pemda DI Yogyakarta (DIY) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) mendorong para pengusaha UMKM untuk lebih produktif dalam membangun produk termasuk Sumber Daya Manusia (SDM) melalui sektor digital.

Bukan tanpa alasan, Plt Kepala Diskominfo DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan sebanyak 98 persen perekonomian DIY digerakkan oleh UKM. Adanya digitalisasi ini, dapat mendorong pasar pengusaha UKM semakin meluas tidak hanya DIY, tetapi juga di luar DIY bahkan ke pasar internasional. Namun, tantangannya adalah tidak semua pelaku UKM cakap secara digital.

“Tingkat pemahaman seseorang akan digital tentu berbeda-beda, apalagi jika kita coba klasifikasi dari segi usia dan wilayahnya,” kata Made, Kamis (14/7/2022).

“Sehingga dalam hal ini kami kemudian berupaya untuk mengarahkan dan memfasilitasi, termasuk menghadirkan infrastruktur jaringan, dalam hal ini internet bahkan sampai ke desa-desa sehingga kegiatan UKM tidak terpusat di wilayah perkotaan saja,” tambahnya.

Baca Juga: PPDB Kota Tangerang Dibuka, Diskominfo Klaim Minim Kendala Karena Persiapan Ini

Adapun sejumlah program yang telah disiapkan Diskominfo DIY untuk meningkatkan SDM berikut produktivitasnya. Seperti pendampingan UKM berbasis Digital dengan tema Teknologi Informatika bagi UKM yang telah digelar di Kelurahan Sumberagung, Kapanewon Imogiri, Bantul pada Selasa (12/7/2022) lalu.

Dalam pemaparan peningkatan SDM dan produktivitas UKM, juga dihadiri Anggota Komisi B DPRD DIY, Aslam Ridlo. Dirinya menyebut digitalisasi masih menjadi kendala untuk sebagian pengusaha UMKM.

“Dengan penguasaan IT, bisnis akan semakin efektif dan efisien sehingga produktivitas semakin naik. Kemudian selain itu juga dapat meningkatkan penjualan, dimana para pelaku UKM dapat menjual produknya secara lebih luas, bahkan bisa ekspor,” jelas Aslam.

Sehingga pengelolaan serta fasilitas yang diberikan oleh pemerintah saat ini, diharapkan mampu memberikan dorongan serta angin segar untuk para pelaku usaha bersaing di perkembangan zaman.

Sebagai pihak yang memiliki fungsi pengawasan, Aslam berharap pelatihan ini dapat berlangsung optimal dan pelaku UKM benar-benar dapat merasakan manfaatnya, khususnya yang berlokasi di wilayah desa.

Baca Juga: Diskominfo-SP Sulsel Integrasikan Sistem Manajemen Rumah Sakit untuk Maksimalkan Pelayanan

Terpisah, Dosen Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD), Condrodewi Puspitasari, mengatakan bahwa ruang digital yang tanpa batas waktu dan tempat dapat diisi dengan aktivitas promo ataupun penjualan bahkan selama 24 jam.

“Jika pun kita tidak bisa melayani selama 24 jam, pada umumnya customer akan menunggu. Berbeda jika ketika customer datang ke toko, jika tidak langsung dilayani maka mereka akan pergi,” jelas Dewi.

Menurutnya, dengan adanya platform penjualan seperti di media sosial hingga marketplace, komunikasi antara pembeli dan penjual bisa lebih intens. Di sisi lain, pelaku usaha juga tak terlalu pusing dengan kebutuhan tempat, hingga karyawan jika memanfaatkan digitalisasi ini.

“Pada akhirnya ini bukan sebuah pilihan lagi bagi pelaku UKM, tetapi sudah menjadi keharusan untuk bagaimana usaha mereka dapat terus maju serta tetap relevan pada perkembangan jaman,” kata dia.

Load More