SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Bantul, tahun ini belum mempertimbangkan untuk menaikkan besaran retribusi wisata pantai selatan daerah itu meski jembatan Kretek Dua yang menghubungkan semua pantai Bantul telah selesai dibangun.
"Dari hasil FGD (focus group discusion) yang dilakukan Bagian Kesejahteraan Pemda Bantul bersama tenaga ahli, menyampaikan bahwa belum perlu dinaikkan retribusi wisata," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo seperti dikutip dari Antara, Jumat (22/7/2022).
Menurut dia, untuk menaikkan tarif retribusi wisata harus dikuatkan dengan Peraturan Bupati (Perbub), sementara dari hasil kajian bersama dalam diskusi tersebut, para tenaga ahli memberikan masukan agar dipertimbangkan dulu ketika akan menaikkan tarif.
"Dari pariwisata juga ada kajian itu, dan dua tenaga ahli dari yang berbeda menyampaikan bahwa kenaikan retribusi perlu dipertimbangkan secara baik karena menurut asumsi sama pantai di DIY belum ada yang lebih dari Rp10 ribu," katanya.
Dengan demikian, menurut dia, tarif retribusi masuk wisata pantai selatan Bantul masih tetap Rp10 ribu per orang yang bisa mengakses pantai sisi timur, atau sisi barat, dan besaran tersebut sudah sesuai dengan kondisi dan pelayanan yang diberikan petugas kepada wisatawan.
"Sehingga Bantul harus berhitung cermat, karena dari sisi pelayanan kalau dinaikkan itu apa to peningkatan pelayanannya, dua dari sisi mungkin fasilitas keindahan dan sebagainya, itu yang perlu dipertimbangkan," katanya.
Dia mengatakan, memang dengan adanya Jembatan Kretek Dua tersebut saat ini wisatawan bisa mengakses pantai sisi timur dan barat karena TPR (Tempat Pemungut Retribusi) ada di utara jalan, dan kalau tarif dinaikkan dan nantinya TPR digeser di kawasan objek wisata maka tarif harus diturunkan lagi.
"Itu kendala secara teknis, saya tidak mau nanti perhitungan yang salah itu menyebabkan kemungkinan di kemudian hari itu menyulitkan pejabat berikutnya. Jembatan Srandakan dibangun JJLS kelok 18 dibangun otomatis TPR harus dipindah ke selatan," katanya.
Dia mengatakan, apalagi ada kemungkinan nantinya dalam beberapa tahun ke depan di tiap objek wisata pantai selatan keberadaan TPR masing-masing, tidak seperti sekarang ini yang masuk untuk kawasan baik blok barat atau blok timur.
Baca Juga: Dinas Pariwisata Bantul Catat Kunjungan Wisatawan Menurun hingga 16,5 Persen, Ini Penyebabnya
"Artinya saya berfikir harus jangka panjang, tidak sekadar tahun ini, bukannya melarang untuk dinaikkan, naik atau tidak itu terserah Bupati dengan peraturan bupati, cuma dari masukannya untuk dipertimbangkan secara cermat," katanya.
Berita Terkait
-
Pemkab Bantul Kembali Terima 800 Dosis Vaksin PMK Ternak
-
Bantul Creative Expo 2022 Digelar Kembali, Abdul Halim Muslih: Semoga Bisa Memantik Pemulihan Ekonomi
-
Kasus Covid-19 di Bantul Selama Sepekan Meningkat, Total Ada 101 Pasien Terkonfirmasi
-
Harga Bawang Merah di Bantul Stabil di Angka Rp55 Ribu, Cabai Rawit Turun di Harga Rp50 Ribu
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KA Bangunkarta Tabrak Mobil & Motor di Prambanan: 3 Tewas, Penjaga Palang Pintu Dinonaktifkan
-
Wasiat Terakhir PB XIII: Adik Raja Ungkap Pesan Penting Suksesi Keraton
-
Pembunuh Wanita di Gamping Ditangkap, Ditemukan di Kuburan usai Minum Racun Serangga
-
Dari Lurik Hitam hingga Tangga Imogiri: Kisah Para Penandu yang Jaga Tradisi Pemakaman Raja
-
Ramai Klaim Penerus Tahta, Adik Paku Buwono XIII Ungkap Syarat jadi Raja Keraton Surakarta