SuaraJogja.id - Para petani di wilayah Kabupaten Bantul masih menggunakan sistem pranata mangsa dalam menentukan masa tanam. Penggunaan kalender turun temurun ini tetap dilakukan meskipun kondisi iklim tidak menentu akibat perubahan iklim ekstrim.
Dalam Bahasa Indonesia, pranata mangsa berarti ketentuan musim dimana susunannya berdasarkan pada peredaran matahari dalam siklus satu tahun. Para petani biasa menggunakan pedoman pranata mangsa untuk menentukan awal masa tanam.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Joko Waluyo mengatakan bahwa sistem penggunaan pranata mangsa masih digunakan oleh petani di Kabupaten Bantul. Meskipun masa terus tergerus dan kondisi iklim tidak dapat dipastikan, penggunaan kalender Jawa ini dinilai masih relevan.
“Petani-petani banyak yang masih menggunakan pranata mangsa untuk menentukan masa tanam,” kata Joko saat dihubungi, Rabu (10/8/2022).
Baca Juga: Mabuk Berat, Pria Asal Bantul Tinggalkan Sepeda Motor di SPBU Candi Mas Sedayu Selama 3 Hari
Sementara itu Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Dusun Kretek, Sumanto juga mengungkapkan hal serupa. Meskipun iklim tidak dapat dipastikan pihaknya beserta petani lain menggunakan sistem pranata mangsa.
“Iklimnya tidak bisa dipastikan, sebenarnya di bulan-bulan ini tidak ada hujan. Untuk mengantisipasi mangsa susah tapi kami masih menggunakan pranata mangsa,” kata Sumanto.
Dalam penerapannya seringkali penggunaan pranata mangsa dirasa Sumanto tidak pas. Namun selama ini para petani berhasil memanen hasil tanaman.
“Walaupun tidak pas karena yang mengatur orang biasa tapi selalu pakai pranata mangsa dan selalu berhasil karena sudah ada jadwalnya,” ujarnya.
Mengenai hal tersebut para petani telah memiliki penjadwalan terkait bibit apa yang akan ditanam dalam satu periode masa tanam. Sumanto menambahkan bahwa saat ini para petani Kretek dalam musim tanam bawang merah.
“Kalau sekarang disini sedang musim tanam bawang merah. Mungkin disini berbeda dengan desa yang lainnya, di desa lainnya bisa menanam lebih dari 2 jenis tanaman dalam satu waktu. Kalau disini serentak, musim tanam bawang ya bawang semua, musim tanam cabai ya cabai semua,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Gadis Kretek, Kisah Perempuan Mendobrak Patriarki di Balik Aroma Cengkeh
-
Red Flag! 3 Sifat Soeraja di Gadis Kretek yang Perlu Jadi Kewaspadaan Perempuan
-
7 Momen Dian Sastro Hadiri Seoul Drama Awards 2024, Menyala di Red Carpet
-
Cantiknya Dian Sastro Hadiri Seoul International Drama Awards 2024, Visualnya Tak Kebanting Artis Korea
-
Series Gadis Kretek Menang Best Miniseries di Korea Selatan, Kok Bisa?
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur
-
Cari Properti di Surabaya, Cari Infonya di KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya