SuaraJogja.id - PT Smartfren Telecom, Tbk. (Smartfren) melalui anak usahanya, PT SF Digital Terdepan (SFDT) melakukan penyertaan modal sebesar 10 persen atau USD 5 juta pada KUPU, yaitu platform digital berteknologi artificial intelligence (AI) yang berguna untuk mempertemukan pemberi kerja dengan pencari kerja. Hal itu diungkap dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Smartfren kepada otoritas bursa pada 2 Agustus 2022.
Penyertaan modal ini merupakan bagian dari langkah strategis yang diharapkan memberikan manfaat positif bagi pertumbuhan bisnis kedua perusahaan. Manfaat yang dimaksud antara lain berupa diversifikasi bisnis di luar layanan telekomunikasi, meningkatkan akuisisi pelanggan baru serta retensi pelanggan dengan menambah manfaat yang bisa diperoleh saat menggunakan layanan Smartfren.
President Director Smartfren Merza Fachys mengatakan, “Kami yakin kerja sama strategis Smartfren dengan KUPU akan memberi manfaat positif bagi pertumbuhan kedua perusahaan. Selaras dengan visi Smartfren, KUPU memberikan kesempatan bagi anak-anak muda Indonesia yang lihai memanfaatkan teknologi digital untuk mencari kerja, maupun meningkatkan kapasitas profesional mereka.”
CEO PT Dalligent Solusi Indonesia Cui Peng menambahkan, “Kami merasa terhormat dan bersemangat untuk menyambut investasi strategis dari Smartfren ini. Sekarang kedua perusahaan tengah bekerja sama untuk meluncurkan serangkaian strategi online juga strategi offline untuk memberikan lebih banyak manfaat positif bagi para pengguna kami yang sebagian besar merupakan bagian dari generasi digital di Indonesia.”
Baca Juga: Sidang Kasus Dugaan Penggelapan Bisnis Tas Branded Segera Masuk Tahapan Putusan Sela
KUPU merupakan platform digital yang dikelola oleh PT Dalligent Solusi Indonesia. Berbeda dengan platform digital pencari kerja lainnya, KUPU dilengkapi dengan teknologi AI yang dapat melakukan kurasi terhadap lowongan pekerjaan dan kualifikasi profesional para pencari kerja.
Teknologi tersebut membuat para pencari kerja dapat lebih mudah menemukan lowongan pekerjaan yang relevan dengan keahlian mereka, begitu juga untuk pemberi kerja menjadi lebih mudah menemukan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhannya. Selain teknologi AI, KUPU juga memiliki beragam modul untuk membantu para pencari kerja memperkaya & meningkatkan kapabilitas mereka secara online.
Berita Terkait
-
BRI REI Expo Hadir di Jambi, Banyak Promo KPR hingga Aneka Hiburan
-
Terapkan Bisnis Berkelanjutan Unilever Indonesia Raih "The Best Listed Company Based on ESG Score"
-
Iklan Kecantikan dan Pelangsing Diduga Pakai Jasa Buzzer, Reaksi Deddy Corbuzier Jadi Sorotan
-
Apa Pekerjaan Kaesang? Sudah Tinggalkan Bisnis Demi PSI, Kini Jadi Jurkam
-
IIF Salurkan Kredit Sindikasi Rp 500 miliar ke Smartfren dan Smartel untuk Bangun Jaringan 5G
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Viral Video Truk Buang Sampah Ilegal di Hutan Gunungkidul, WALHI Desak Pemda DIY Bertindak
-
Timses Pede Heroe-Pena Menang Pilkada Yogyakarta, Target 40 Persen Suara Terkunci
-
Mary Jane Bisa Kumpul Keluarga, Buat Pesan Menyentuh sebelum Keluar dari Lapas Jogja
-
Menteri LH Marah soal Sampah, 5 Truk dari Jogja Tertangkap Basah Buang Limbah di Gunungkidul
-
Anggaran Sampah Jogja Terungkap, hanya 40 Persen dari Rp96 Miliar untuk Atasi Timbunan