"Tulisan itu (Roeswo) tak boleh dihilangkan," ucapnya.
Sakralnya tulisan itu juga disampaikan oleh Iswati (74) yang merupakan istri dari Suyanto.
"Rumah ini ada tulisan nama Roeswo. Itu tidak boleh dihilangkan, dijaga sebagai sejarah," kata Iswati ditemui lebih dulu pada Selasa (9/8/2022).
Sama seperti kata sang suami, Iswati menuturkan bahwa dua ruangan rumah itu masih asli dari segi konstruksi bangunan dan sebagainya. Selain ukiran nama di depan rumahnya, bukti rumah tersebut milik Ibu Ruswo adalah dari nota pembayaran listrik.
Baca Juga: 10 Tahun Berjualan, Pedagang Lawar Babi di Bali Ini Merasa Belum Merdeka
"Dulu ini memang dapur umum. Ini ventilasi masih asli. Ini pintu juga masih asli. Untuk pembayaran listrik masih atas nama Bu Roeswo Prawiroseno. Kenangannya cuma listrik itu," ungkapnya.
Sedikit, kata Iswati yang ia ketahui dari sosok atau sejarah Bu Ruswo itu sendiri. Perempuan yang kerap panggil Wati itu mengatakan bahwa ayahnya dulu yang merupakan teman seperjuangan Bu Ruswo.
"Bapak itu teman seperjuangan Ibu Ruswo. Ibu Ruswo itu gemuk, kata bapak. Tapi tidak punya anak. Kerjaannya masak di sini," terangnya.
"Saya dulu sering diberikan bingkisan dari Jakarta tapi saya tidak bisa berbohong bahwa saya tidak mengenal Bu Ruswo tapi bapak saya yang mengenal beliau. Ibu Ruswo kan era pejuang dulu," imbuhnya.
Rumah Bu Ruswo Dirawat Anak Teman Seperjuangan
Memang saat ini ada Iswati dan Suyanto yang menempati rumah bersejarah milik Bu Ruswo tersebut. Namun bagaimana sebenarnya perjalanan rumah itu kemudian bisa berpindah tangan dan masih eksis hingga sekarang?
Masih merupakan bagian dari keluarga, adik dari Iswati -- yang menempati rumah Bu Ruswo -- Iswandi (72) menceritakan sejarah dari rumah tersebut. Adalah bapak dan ibunya, ujar pria yang akrab disapa Bandi itu yang dulu akhirnya membeli rumah Bu Ruswo.
"Jadi begini, tahun 1942 itu bapak saya menikah dan karena tidak punya pekerjaan, hanya bisa menjahit dan jualan. Ibu dulu usia 17, bapak 21 tahun. Bapak ibu menyewa tanah di sebelah barat rumah Ibu Ruswo sekitar 5 atau 6 meter persegi," kata Bandi ditemui di rumahnya Jl. Bumijo No.6, Gowongan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, Kamis (11/8/2022) sore.
Dikisahkan Bandi, ketika itu ibunya berjualan berbagai makanan tradisional. Mulai ampyang, peyek, alen-alen hingga arang. Sedangkan sang ayah berfokus pada keahliannya menjahit baju.
Hingga kemudian lahir anak pertama bernama Iskanto di tempat tersebut. Lalu, tiba-tiba ayahnya kedatangan seorang teman yang disebut Bandi sebagai Pakde Harjo Kemin.
"Waktu itu ia (Harjo Kemin) memberi tahu bapak ibu saya apa mau menjadi penyelundup baju untuk BKR (Badan Keamanan Rakyat) gerilya waktu itu," tuturnya.
Berita Terkait
-
Mengenang Sosok Fatmawati, Ibu Negera Istri Bung Karno Sang Penjahit Bendera Merah Putih
-
Video Viral Lomba Unik 17-an, Bocah-bocah Lucu Tangkap Bebek dengan Mata Tertutup
-
7 Momen Pengibaran Bendera Merah Putih di Berbagai Daerah, dari Lereng Gunung hingga Dasar Laut
-
Upacara HUT ke-77 Kemerdekaan RI, Edy Rahmayadi Pesan Begini ke Generasi Muda
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia