SuaraJogja.id - Puluhan orang mendatangi kompleks Taman Budaya Gunungkidul (TBG) Senin (22/8/2022) pagi. Hingga Senin siang, puluhan orang tersebut masih bertahan di tempat tersebut. Sebelum sholat ashar mereka baru berangsur meninggalkan kompleks TBG.
Mereka datang ke kompleks TBG dan mengancam menduduki joglo yang berada bagian depan kompleks tersebut. Tak hanya itu, mereka mengancam akan membongkar joglo tersebut.
Kehadiran mereka sebenarnya sudah yang kedua setelah pertengahan pekan kemarin digelar dengan kegiatan serupa.
Bukan tanpa alasan, kehadiran massa ini untuk menagih pembayaran kayu jati yang digunakan joglo yang sampai saat ini belum dilunasi oleh pihak pembangun.
Puluhan orang yang dikabarkan sebagai Debt Colector (DC) ini datang ke TBG sejak Senin (22/8/2022) pagi. Puluhan aparat gabungan dari TNI/Polri juga telah berjaga di TBG sejak pagi. Mereka berjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Polres Gunungkidul melalui Kabagops, Kompol Neko Budi Handoyo mengajak perwakilan massa dan juga kuasa hukum mereka untuk melakukan mediasi dengan Pemkab Gunungkidul di Mapolres.
Proses mediasi pun berlangsung antara Pemkab Gunungkidul masing-masing dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dinas Kebudayaan dengan pemilik CV yang didampingi oleh pengacaranya.
Kuasa hukum CV Arian Jati, Donald Mamusuny menuturkan kehadiran puluhan orang tersebut untuk menyelesaikan perkara klien mereka dengan pihak Pemda dalam pembayaran pengadaan jati untuk membangun joglo tersebut.
"Klien kami [CV Arian Jaya] belum menerima pembayaran pengadaan jati joglo tersebut. Kalau kewajibannya senilai Rp1,4 miliar yang klien kami belum terima kontraktor yang mengerjakan itu," tutur Donald di Mapolres Gunungkidul, Senin (22/8/2022)
Baca Juga: Memperkenalkan Keragaman Budaya dan Kuliner Indonesia di Colorful Indonesia Festival
Dari hasil mediasi hari ini, lanjut Donald, pihak Pemda menyatakan akan melakukan langkah-langkah konkret untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Pihak Pemda konon akan menghubungi salah satu pihak yang terikat dalam kontrak kerja.
Donal menambahkan Pemda akan meminta untuk bisa duduk bersama dengan klien mereka mencari kejelasan menyelesaikan persoalan ini. Pihak Pemda akan segera mengirim surat ke pihak yang terikat kontrak tersebut
"Mediasi antara klien kami dengan pihak yang terikat kontak Pemda memang sangat penting," ungkapnya.
Selama ini memang belum ada kejelasan berkaitan dengan pembayaran pengadaan jati milik kliennya tersebut. Padahal, Pemda mengklaim telah menyelesaikan semua proses pembayaran pembangunan joglo.
Karena Pemda sudah membereskan semua pembayaran sementara kliennya belum menerima pelunasan pengadaan jati joglo TBG, maka menurutnya perlu ada pendalaman lebih lanjut lagi. Tujuannya agar terjadi kejelasan.
"Nah karena itu perlu digali lagi agar ada kejelasan. Karena joglo sudah selesai dan sudah difungsikan," katanya.
Jika belum ada kejelasan maka pihaknya akan menduduki joglo tersebut. Jika nanti masih tidak ada kejelasan, maka ia dan rekan-rekannya mengancam akan membongkar joglo itu.
"Selama proses ini, kami menjamin Kota Wonosari akan tetap aman dan tidak ada kegaduhan," ujar dia.
Kepala Dinas PUPR Gunungkidul, Irawan Djatmiko menandaskan jika pembangunan TBG semuanya sudah beres. Bahkan pekerjaan pembangunan TBG juga sudah diperiksa pihak inspektorat dan BPK.
"Semua sudah beres. Namun jika ada persoalan yang menyebutkan ada pihak pelaksana proyek yang belum menerima bayaran, saya tidak mengetahuinya," terang dia.
Pemda akan berusaha memfasilitasi pertemuan kedua belah pihak agar terjadi kejelasan. Pihaknya juga sudah melayangkan surat undangan untuk mediasi tersebut, kapan dilaksanakannya Irawan mengaku masih menunggu respon dari pihak yang terikat kontrak dengan Pemda.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Amerika Serikat dan Indonesia Optimis untuk Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dalam Pemerintahan Baru
-
Menko Airlangga: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat
-
Serem! Video Ulat Jati 'Kuasai' Jalanan Gunungkidul, Benarkah Musim Ulat Tiba?
-
Viral! Pemotor 'Bersenjata' di Gunungkidul Dikira Klitih, Ternyata Musuhnya Ulat Jati
-
Momen Pertemuan Donald Trump dan Joe Biden di Gedung Putih
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Lihat Jaksa di Sidang Tom Lembong Cengar-cengir, Publik Malah Kesal: Nasib Orang Dianggap Bercandaan!
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
Terkini
-
Bawaslu Sleman Dalami Laporan Politik Uang di Seyegan, 3 Orang Dilaporkan
-
Pemkab Bantul Siapkan Data Anak Sekolah untuk Program Makan Bergizi
-
Ibunda Mary Jane Sambut Hangat Kabar Anaknya Segera Pulang
-
Mahasiswa UNY Berhasil Sulap Limbah Sampah Jadi Suplemen Tanaman
-
DMFI Bareng Shaggydog Serukan Larangan Peredaran Daging Anjing, Pemda DIY Siapkan Perda