SuaraJogja.id - Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta menyatakan lahan persawahan di wilayahnya semakin menipis. Hingga saat ini lahan persawahan di kota pelajar tinggal tersisa 50 hektare saja.
Kendari demikian, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Suyana memastikan bahwa semakin menyusutnya lahan persawahan tersebut tak berpengaruh pada kebutuhan masyarakat. Dalam artian tidak ada dampak terlalu signifikan dalam pemenuhan kebutuhan pangan itu.
"Ya berkurang tapi yang 50 hektare itu sudah ditanami padi. Sawahnya aktif, ada kegiatan pertanian. Jadi tetap masih jalan sampai sekarang dan dikelola petani," kata Suyana kepada awak media, Rabu (24/8/22).
Disampaikan Suyana, Pemkot Yogyakarta selama ini mengandalkan pasokan dari daerah lain. Daerah-daerah yang memang memiliki produksi secara langsung itu diandalkan guna memenuhi kebutuhan pangan warga Jogja.
Sehingga ia memastikan kebutuhan pangan tetap akan tercukupi meski lahan persawahan makin berkurang. Masyarakat diminta untuk tak terlalu khawatir mengenai kondisi tersebut.
"Jadi kalau untuk memenuhi kebutuhan pangan, selama ini kita mengandalkan distribusi luar daerah," ujarnya.
Suyana menuturkan bahwa dalam Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sendiri memang tak tertuang mengenai lahan pertanian. Sehingga membuat alih fungsi lahan yang cukup masif itu tidak menjadi masalah.
Sempat memang, kata Suyana, ada Peraturan Wali Kota (Perwal) terkait larangan alih fungsi lahan yang berdasar pada Perda RTRW lama. Untuk sekarang aturan itu telah diperbaharui dan diubah.
"Sebenarnya bukan larangan (alih fungsi lahan) sebab di Perda RTRW yang baru itu tidak ada sawah. Memang tidak direncanakan ada sawah juga. Perda-nya memang seperti itu. Jadi tidak salah kalau di kota ini tidak ada sawah," tuturnya.
Baca Juga: Kualitas Air Makin Buruk, DLH Kota Yogyakarta Minta Warga Kurangi Limbah Domestik
Berita Terkait
-
Prabowo Jamin Rakyat Bisa Beli Daging, Susu, Hingga Telur Murah di 2026
-
Solusi Anti-Mainstream Prabowo: Burung Hantu Jadi Andalan Berantas Hama Tikus di Sawah
-
Cara Perusahaan Swasta Investasi Sosial Demi Ketahanan Pangan Lokal
-
BPNT: Benarkah Efektif Tingkatkan Gizi Keluarga Kurang Mampu? Ini Faktanya!
-
Saldo Dana Bansos BPNT 2025 Senilai Rp 600 Ribu, Begini Cara Mendapatkan dan Syaratnya
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
'Siiiu' Ala Zahaby Gholy, Ini Respon Cristiano Ronaldo Usai Selebrasinya Dijiplak
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai